Rabu, 26 Desember 2012
Resolusi 2013
1. Tidak mengangkat telepon pekerjaan diatas pukul 10 malam.
2. Jogging tiap pagi dengan variasi lari. Minimal lari non stop adalah 20 menit.
3. Merawat muka jangan males-males
4. Rambut panjang
5. Ke Bromo, Kiluan, Semeru, Flores overland
6. Buku diselesaikan ya
7. Survey TK
8. Membebaskan satu orang dari kemiskinan dengan memberi dia modal buka usaha
9. Mengunjungi panti asuhan
10. Mengunjungi panti jompo
11. Menikah (tergantung ada yang mau atau ga)
12. Menabung emas
13. Mengontrakkan rumah di Jogja
14. Membuat orang lain tersenyum tiap hari
15. Kuliah S2
16. Membantu membeli bekal haji orang tua
17. Karir! Prestasi-Reputasi
18. Nambah teman baru tiap minggu
19. Memperbaiki diri. Hahahhahahaahahha,ini poin ternaif dan tergabanget.
Sementara ini dulu. Entah ini resolusi atau rejuvenasi, ga tau deh. SSGL. SukaSukaGueLah
Selasa, 25 Desember 2012
Manajemen Konflik
Selama sebulan, kerjaanku adalah ngider dari satu rute galian ke rute lain. Dari satu titik MSAN ke titik lain. Dari satu penolakan ijin ke penolakan ijin lain. Dari satu permintaan user ke permintaan user lain lagi. Dari report A sampai report Z. Dari omelan pak ini ke pujian pak itu. Banyak. Dan butuh manajemen. Dan kalau ga ada manajemen mental, itu bisa bikin gila.
Ditengah itu semua, ada titik personal yang butuh diselamatkan. Hubungan pribadi yang nyaris kandas, dan mungkin memang sudah kandas. Lalu kebingungan karena orang tua menyuruh pulang secara mendadak setelah mendengar kisah sedih hari Minggu ala Marshanda itu.
Ditengah-tengahnya lagi ada kepanikan merambati tengkuk. Bahwa tinggal 5 hari menuju 2013 dan segala yang dibangun itu nampak hancur. Ahahaha lebay.
Sebenernya, setelah ditulis diulang-ulang di kertas HVS tadi. Sumber masalah itu ada yang berasal dari dalam diri ada yang enggak.
Misalnya masalah kerjaan, ya memang pola pekerjaan project memang begini, adalah kecerdasan kita yang dibutuhkan untuk mengatur waktu. Kapan jadi kuda, kapan jadi kelinci paskah. Kerja sampai pagi juga ga masalah asal tidurnya cukup berkualitas. Dan rajin olahraga. Pertanyaannya, bagaimana menciptakan tidur berkualitas sehingga pas bangun bisa siap jogging? Ya jangan bawa kerjaan ke tempat tidur. Oh masalahnya, di kos ga ada meja, jadi semua dibawa ke king size bed ini hehehe.
Trus masalah pribadi yang mendadak jadi superstar. Waduh, ini beneran diluar kuasaku. Masalahnya pemicunya bukan aku sih, itu beneran aku ga tau kenapa bisa ada masalah ini dan oh well oh yess aku kena batunya. Siapa yang pegang batu, siapa yang dilempar coba.
Curhat belom selesai. Mo tidur dulu.
Linkin Park VS Mr.Big VS RHCP
Jam 23.30. Energi masih banyak . Progress report juga masih belum disentuh padahal udah ditagih. Ga ngerasa hutang sih jadi belum dikerjain hehehe. Volume speaker on full. Trus energinya kesalur deh gara-gara penasaran buat bisa ngerap-in Linkin Park. Abis berhasil dengan Linkin Park, beralih ke RHCP. Duile rap yang ini ga bisa diikutin. Lidah sampe keseleo saking cepetnya. Bener-bener ga ada rapping achievment deh malem ini gara-gara RHCP.
Udah gitu liriknya susah-susah lagi kosakatanya. Cerdas amat sih yang bikin lirik. Bule edan nih namanya.Trus dibandingin deh sama Mr.Big. Hehehe, beda sih. Maksudnya, Mr.Big itu mmmmmm..kosakatanya lebih lembut dan romantis daripada RHCP yang lugas, beda lagi sama LP yang rasanya seger.
Tau ga sih kalo lagunya RHCP yang "The Other Side" itu tentang kecanduan heroin?Ini lagu dalem banget men. Slovak the singer,explains that he's tried to fight the addiction, but it was futile. Once you've become hooked, you're craving it forever. It's permanent. Become hooked. Liat deh kalo udah hooked sama something or someone, kamu akan terkubur dalam, dan mati disana. Makanya, biasa aja!
Kalo LP fave ya pasti In The End lah, apalagi. Selain rap nya sukses dilafalkan tanpa jeda nafas (berasa mau akad deh aku) trus liriknya in fact banget. Pasti banyak orang yang ngalamin pengkhianatan yah, pas rasa percaya udah ditumpuk tau-tau diakhirnya itu ga dianggep penting lagi.
Kalooo Mr.Big ya Seven Impossible Days hehehe. Aku suka banget lagu ini, cuma sampe segede ini, aku masih cari tau maknanya. Hehehe bolot yak akuh.. :P
In The End
I've put my trust in you
Pushed as far as I can go
For all this
There’s only one thing you should know
I've put my trust in you
Pushed as far as I can go
For all this
There’s only one thing you should know
I tried so hard
And got so far
But in the end
It doesn’t even matter
I had to fall
To lose it all
But in the end
It doesn’t even matter
Beda Level
Sayang sekali level kehormatan sudah berbeda. Dan diatas segala hal yang menurut si pria, aku kalah level dibanding wanita tersebut, pria itu salah. Mungkin pria itu memang satu level dengan sang wanita, sama-sama tidak bisa menghargai perasaan orang lain. Dan jika aku mengejar pria ini, mungkin aku yang menurunkan levelku. Hal yang tidak ingin kulakukan, karena aku tidak akan pernah seperti mereka.
Aku memiliki masa depanku, dan jarang sekali menoleh ke belakang untuk tinggal. Dan mereka berdua hidup dimasa lalu dan memilih berhenti disana. Melupakan bahwa salah satu diantara mereka ditunggu di pintu masa depan dengan amat sabar oleh seseorang di masa sekarang.
Somehow, kita semua memang beda level.
See you when I see you.
Titip Rindu Buat Bapak
Aku ingin bertemu bapak. Bercerita bahwa aku ingin berada di pangkuannya seperti dulu. Bercerita bahwa aku tak ingin pernah membesar dan menjauh darinya. Hari ini ibuku sudah meneleponku lebih dari lima kali. Ia menanyakan kabarku, menyuruhku makan, memintaku berjalan bersama teman-teman baruku disini. Aku tahu bapakku ada dibelakang ibuku, mendengarkan teleponku. Mendengarkan suaraku untuk memastikan aku baik.
Tidak bapak. Aku tidak baik saja. Aku gagal bapak. Bapak aku ingin pulang.
Senin, 24 Desember 2012
Misuh Sesi Akhir Tapi Belum Terakhir
Galau ga beres. Tapi bakal beres soon. Janji ke diri sendiri. Demi orang tua.
Refleksi Akhir Tahun : Opening Fireworks di Kuta, Ending WIMLKLMC
Trus gw dengan gratisnya jalan-jalan ke Bali. Again, gw beli banyak barang as usual. Trus di awal tahun itu juga gw (aduh ceritanya nyesek banget nih, tapi demi penyembuhan, bolehlah dibahas mulu) betengkar tuh sama si doi (Doi itu dia, entah pacar entah mantan kayaknya sih mantan), intinya gw ga percaya sama dia. Emang sih yak, dari awal taun gw ga percaya sama dia. Hahaha. Tapi. Ada tapinya. Gw di hari itu juga berjanji sama dia buat selalu percaya sama dia dan ga akan lagi curiga atau punya prasangka (Hebat ya gw). Trus jadilah gw selalu percaya sama dia, sampe dinihari 21 Desember kemaren. Anjrit gw beneran ngerasa ketipu selama setahun (Sudahlah,sudah berlalu sudah berakhir).
Eh
Trus fakta bahwa gw resign dari ZTE. Pindah ke sebuah subkon optik vendor yurop (baca :Eropa). Vendor yurop ini ngajarin gw banyak hal. Subkon ini juga ternyata ngebekalin gw dengan a bunch of knowledge. Meski bikin ati pegel sih, gw belajar banyak. (Seneng banget ya gw belajar, belajar doang sih hehehe). Berkat kepegelan hati tadi, gw resign. Dan pindahlah gw ke sebuah subkon Korea. Hahaha. Gw ga bisa ngomong apa-apa. Hancur mina. Maksud gw, secara mental gw kelelahan karena gw disini sendirian, di lapangan yang un predictable. Dan kerja bareng orang-orang Korea. Whatta. Sejauh ini sih masih baik-baik aja.
Dan diakhir tahun, hubungan gw yang rencananya akan disambung ke ikatan akad pernikahan, ternyata runyam berantakan gara-gara yah biasa deh. WIMLKLMC.Wanita Idaman Masa Lalu Kembali Lagi Menyatakan Cinta.
Welcome To My Life
To be left out in the dark
To be kicked when you're down
To feel like you've been pushed around
To be on the edge of breaking down
And no one's there to save you
No you don't know what it's like
Welcome to my life
Are you sick of everyone around?
With their big fake smiles and stupid liesWhile deep inside you're bleeding
Hari ke-5 dari sesi patah hati. Harusnya 2 hari lagi gw akan kembali normal. Tapi sejauh ini gw masih terus bertanya ya, orang macam apa sih yang tega ngerusak hubungan orang lain demi perasaan dia sendiri? Bukankah dunia ini cuma sementara dan sebaiknya ga ngerusak apa yang bukan jadi hak kita buat dirusak ya? Gw masih cukup punya pertanyaan buat dia dan wanita itu bahwa kita tidak harus menjadi jahat untuk bahagia. Bahwa bahagia itu selalu punya pintu masuk. Dan yang bernama bahagia, ia harus berasal dari sumber yang baik. Kalau bahagia itu berasal dari merusak hidup orang lain, buat gw itu namanya nafsu.
Yaa harus gw akuin sih hidup gw terganggu total. Mungkin rusak ya. Energi yang seharusnya gw pakai buat mikir gimana cara survive disini, jadinya lari ke pintu energi negatif yang ngerusak, bukan ngebangun. Nah apakah mereka berdua bisa mikir sampai situ? Mikir bahwa keluarga gw ga akan pernah sembuh cuma dengan minta maaf dari gw, maupun dari mereka? Mikir bahwa ada beberapa hal yang ga akan pernah selesai dengan minta maaf? Pernah mikir soal paku yang ditancapin trus dicabut lagi dan bekasnya masih terus ada meski ditambal, sampai si tembok itu runtuh sendiri baru bekas itu hilang. Pernah mikir sampai sana ga?
Dan cinta pasangan itu bukan kesepakatan antara 3 orang. Cinta itu kesepakatan dua orang. "Aku cinta kamu, kamu cinta aku". Ga akan pernah ada "Eh dia cinta aku nih, tapi aku cinta kamu, gimana dong? " ..."Oh yaudah, kamu sama dia aja yang cinta kamu,kita bisa tetap mencintai tanpa memiliki". BULLSHIT.
Gw beneran ga sangka loh, kalau kalimat "orang yang paling mungkin merusakmu adalah yang membangunmu". Iya sekarang baru nyadar. Ga sangka gw, masih ga abis pikir, orang yang dulunya gw sangka akan jaga gw karena dia tau gw udah pernah dihancurin, ternyata begitu lagi. Mungkin dulu dia nembak gw karena kasian. Bertahan karena kasian. Dan memutuskan nikah karena gw keliatan kayak orang desperate pengen nikah, yang sebenernya salah.
Trus gw juga yang udah percaya dia bakal usahain memperbaiki ini taunya bilang "pengen berhenti". Bego.
Bisa ga sih ga berkali-kali gitu nyakitin orang? Masa sih cowo bisa bilang gitu? Berubah pendirian dalam waktu sesingkat-singkatnya. Aduh gw beneran mempertimbangkan hubungan gw lagi.
Trus kalau putus dari gw, mereka akan happily ever after? Disini gw ga akan jadi malaikat yang ngedoain mereka bahagia dan gw berdarah sendirian. As we know it, karma exist. Gw bukan mengutuk loh yaa, tapi gw cuma tekankan kalo lo bahagia diatas kehancuran orang lain, lo yang akan kena karma. Apa karma lo? Ya kali lo seneng banget lo bisa jadian sama inceran lo yang berabad-abad itu, si wanita juga sukses rebut laki orang dan bisa kelonan hahaha, tapi apa bener bisa begitu? Kalo sampe jadian, gw cuma bilang "Tuhan tahu keadilan, dan untungnya Dia ga pernah tidur".
Gw ada temen nih, ditinggal sama si cowok yang lebih milih cewek yang keliatan wow gitu. You know lah. Trus mereka gembar gembor mo nikah. Si cewek mah udah nangis-nangis pasrah, ke Tuhan ya tapinya, bukan ke si cowok. Gw tuh temen mereka berdua gitu loh. Dan liat kayak gitu, gw cuma bisa nepuk bahu si temen cewek gw buat lebih tabah. Dan it works. Kemaren pas tanggal 22 -12-2012 temen gw yang cewek itu nikah sama seorang laki-laki baik dan mapan, i mean it , yang berasal dari kota yang sama. Apa cerita si cowok? Aduh ga usah cerita. Kerjaan dia ga jelas, nikah juga kapan tau karena si cewe yang keliatan wow itu ga se wow pas sebagai pasangan.
Bukannya gw doain jelek mereka berdua yang udah tusuk gw yah. Gw masih ternganga aja sih kalo inget 19 bulan kemaren yang gw isi penuh sama kata percaya. Trus ga kayak cewek lain yang bisa monitor cowoknya 24 jam. Curiga tiap detik dia lagi apa ngapain. Nah gw tuh ga tipe kayak gitu. Dan ternyata kepercayaan gw itu salah. Gw juga udah percaya sama janji si cowok bahwa one day he's gonna marry me. Bego kah gw? Mungkin.
Ya gimana yah, gw ini orang project. Somehow, gw ga kayak cewek itu yang kerja kantoran. Gw ini udah dianggap cowok dimana-mana karena kerjaan gw. Gw mau promo nih ya soal diri gw. Keuntungan bersih kalo gw sampe jadi istri ;
1. gw udah punya rumah sendiri di Jogja, yang di DP pake hasil nguli ngiterin Indonesia. Ya masih nyicil juga sih. Lo percaya ga kalo lo jadi laki gw, masa tua lo ada jaminan karena lo punya rumah di kampung halaman paling dicari di Indonesia, Jogja. Rumahnya ga sekedar rumah loh, tipe 47 men. Ada taman depan samping belakang.
2. Oke, ga usah pertimbangin rumah kalo lo mau. Gw ini tipe cewek mandiri, yang ga menye-menye sok asik nd suka bikin cowok ngarep ke gw.Atau ga bisa hidup kalo sampe ga ada cowok yang ngarep ke gw. Apa keuntungan dari kemandirian gw? Gw bisa hidupin diri gw sendiri dari kerja gw sendiri. Gw ga perlu nge-share lagi apa aja derita yang gw alami selama kerja. Ga usah deh ngomong kerja bareng orang Korea, trus jadi gimana-gimana gitu, karena sering dimarahi dll gitu. Eh setau gw selama kerja sebulan disini ya, gw blom pernah tuh dimarahin, ada sih temen dimarahin karena dia salah. Dan gw malah dapet pujian karena kerjaan gw. Apa yang salah kalo kerja sama orang Korea ? Lo yang salah kalo sampe lo dimarahin mereka. Ngerti? Ga usah menye-menye.
3. Gw punya sekeranjang rasa percaya yang bisa lo manfaatin. Kalo lo megang kerancang percaya gw, lo bisa pergi dengan cewek manapun tanpa gw tahu. Lo bisa ngapain aja selama gw ga tahu. Karena gw percaya. Asal gw udah percaya, lo bisa ngapain aja. Tapi jangan sampe gw tahu.
4. Gw keren. Gw ngakak sih pas nulis ini hahahahhaha, iye emang gw keren. Ada masalah lo? Ga banyak cewek yang bisa survive di jalanan sambil terus usaha buat ngidupin mimpi dia. Banyak cewek jalanan, tapi ga banyak cewek yang bisa hidup dijalanan sendirian, ketemu orang baru tiap hari, ketemu tantangan baru tiap hari, ketemu kesulitan tiap hari, tekanan tiap hari. Lo bayangin aja deh, daripada gw paksa.
5. Gw percaya gw bisa jadi istri dan ibu yang baek. Gw siapin masa depan anak gw dari sejak dia belum tau siapa bapaknya nanti. Hahahaha. Gw sih antisisapi ya sebenernya kalo suatu hari suami gw bakal pergi dan ga tanggung jawab sama keturunan dia.
Nah itu gw. Sekarang apa kelemahan gw?
1. Suka makan. Aduh ini susah sih. Liat makanan lucu dikit atau ada cabenya nongol, udah pasti bakal gw makan. Asli nih godaan susah banget diilangin. Ya daripada kegoda cowo lain? mending mana?
2. Sekali ga percaya, butuh seumur hidup buat dibuat percaya lagi. Ngerti ga maksud gw? Kalo sekarang gw balikan sama dia, buat gw ada dua opsi. Percaya bahwa gw ga percaya makanya gw akan cuek aja. Atau ga percaya sama sekali bahwa gw bisa percaya makanya gw jadi posesif. Gw milih yang pertama, cuek. Ngapain gw posesif? Semua orang udah dewasa anggep aja gitu. Semua orang udah tau dan pasti bisa milih mana yang bener-mana yang ga bener. Yaudah.
3. Boros. Hehehehe
4. Suka kelayapan, suka banget jalan-jalan.
5. Gampang maafin tapi ga lupain.
Itu dulu yah, keknya gw mau kerja nih.
Kalender gw kebetulan item semua.
Minggu, 23 Desember 2012
Cuma Tidak Ingin Sama Dengan Kalian
Tau ga gue ngapain, gue whazup cewek itu. Sori men, ga sebut merk ya. Gue sapa dia baek-baek, gue ajak becanda, gue tanyain kabarnya. Gue kenalan baek-baek. Gue nanya apa masih cinta sama laki gue (mantan, sori) karena kan kalo baca dari kalimat dia di chat, kayaknya dia pengen pacaran sama si doi. Ya gue tawarin aja baek-baek, sambil gue janji ga bakal ganggu mereka. Beneran loh gue ngomong gitu bukan cuma manis di mulut. Ya ngapain gue misahin dua orang yang saling cinta? Sama jahatnya dong gue.
Trus ya gitu deh, biasa, minta maaf berkali-kali. Gue mah ngajak chat bukan soal pengen denger dia minta maaf. Gue pengen dia minta baek-baek laki gue (mantan,sori *tampar mulut*) , karena gue sama doi itu dulu jadiannya juga baek-baek aja, di pantai malahan, indah gitu deh. Btw, pas dia bilang cinta itu apa ga inget waktu kita jadian ya? Ah lupain.
Trus dia mohon2 gue buat ga pisah sama doi. Yee, gue kapan sih bilang pengen pisah? Yang ada juga gue nya diputusin. Tapi gue ga bilang gitu dong ke cewek itu. Gue sih bilang gue salah,gue trauma,gue ga bisa jaga dia, makanya gue udahan karena gue nyadar gue ga bisa saingin cewek itu didalam hati doi yang udah bertaun2 memendam rasa. Cewek itu bilang kalo dia cuma mau si doi jadi temen dia. Cih, orang dia bilang sendiri di chat itu kalau dia cinta nd pengen doi jadi lakinya. Gue bingung ya, ni dua orang kok muna amat yak. Didepan gue mah jujur2 aja kale. Gue diputusin juga gapapa. Urusan keluarga gue,ya udah jadi urusan gue. Gue tutup chat gue dengan kalimat makasih karena udah dengerin sampah gue. Dan gue yakinin ke dia kalo dia bukan bitch kayak yang dia pikir. Angel ya gue? Bukan, gue cuma coba menerapkan diskusi ga pake emosi tapi pesan sampe aja disini. Pesan gue buat cewek itu dan gue harap disampein ke doi adalah bahwa gue keberatan sama perasaan diantara mereka dan bahwa gue ga nyaman lagi sama hubungan ini meski jujur ya, gue sayang banget sama doi. Apalah sayang kalo bertepuk sebelah tangan. Ciee..
Gue sakit sih. Untungnya gue ga childish dengan cerita ini ke ortu. Biarlah si ortu yang lagi sibuk itu mikir gue baik-baik aja. Biarlah si nenek yang lagi sehat,biar tentrem dulu. Biar aja semua berlangsung baik, sampai suatu hari gue bawa pulang laki-laki lain yang siap ngelamar gue di tahun 2013 dan menikahi gue di tahun yang sama dalam tempo singkat. Gue pengen banget bahagiain ortu gue, dan lakuin cita-cita bapak gue buat gue nikah sebelum beliau naik haji 2014. Aminin dong ah, jangan cuma melongo deh baca ini. Gue percaya banget men, Allah bakal kasih gue hadiah baguuuus banget lepas dari sini. Dari kerjaan yang gila, gue ditinggal dalam kondisi begini, gue jaga ortu gue,dan gue masih belajar ikhlas. Keren ga tuh ujian naik kelasnya? Kalau ini lolos, wah gue yakin tuh, kelas diatas bakal lebih bikin gue keren men. Aminin lagi sih doa gue, jangan cuma baca doang lo.
Sakit gue tuh aduh gimana yah, gue seharian ini keliling surabaya. Demi kecapean nd bisa ngilangin bayangan suram trauma gue. Apa gue mesti ke hipnoterapi yak buat ngilangin trauma? Men, andai mereka bedua tau gue tuh ga tau apa-apa soal masa lalu mereka. Gue tuh pengen nyadarin, kalo lo bahagia, pastiin bahagia lo tuh bukan diatas air mata orang lain deh.
Ya terserah sih, cuma kalo sampe kayak gitu, wah kena kutuk semesta beneran deh. Ga boong gue.
Yah inti dari kegiatan gue di chat itu adalah nunjukin kalo gue ga pengen kayak mereka yang udah jadi betrayer. Nusuk dibelakang. Artinya, perlakuin lah manusia laen dengan manusiawi. Jangan cuma teriak-teriak protes soal keadilan negara kalo dirinya sendiri masih suka ga adil sama orang lain.
No mention.
Jumat, 21 Desember 2012
Long Weekend : Hari Yang Panjang
I m still
Tuhan,jika dia bukan jodohku,tolong hapuskan rasa sayang ini segera,aku tak mampu menanggung rasa sendirian.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Letter For My Dear
Sabtu pagi yang cerah ya.Aku tidur Subuh tadi dan bangun karena telefon pekerjaan pagi ini. Aku ingin mengirimimu pesan,menanyakan apakah kau sudah bangun,atau menelefonmu sekedar mengganggumu,mungkin sedikit canda ditengah kantukmu. Tapi aku urungkan. Aku tidak yakin apakah telefonku akan mampu menghimpunkan kembali hatimu utuh buatku. Aku bahkan tak yakin itu akan utuh seperti dulu. Dan makin tak yakin bahwa aku memang tak pernah menerima hati yang utuh.Begitulah rasanya. Lalu aku ingat pagi ini aku biasa memakai masker coklat buat wajahku dan lulur mandi setelah jogging dan minum susu dietku yang enak itu. Tiba-tiba aku berhenti melakukannya. Bayangan bahwa tidak ada prosesi lamaran atau pernikahan membayang. Membuat bulu tengkukku bergerak pelan merambat,mungkin peri bisa mencium aura takutku. Karena aku melakukan itu dengan motif yang besar atas imajinasi sebuah kebaya pengantin dan bagaimana aku menyerahkan diriku yang terbaik buatmu,calon suamiku. Kebiasaan lain adalah merapikan kasur king size ku disini. Seakan merasa bahwa suatu hari nanti aku akan memiliki kasur itu,merawatnya tiap pagi,dan bukan pekerjaan mudah. Sekarang aku membenci kasur king sizeku yang kubiarkan dengan seprei berserak. Mungkin latihan merapikan seprei king size belum akan dibutuhkan dalam waktu dekat,atau kapanpun.
My Dear,tahukah kamu bahwa pengakuanmu semalam membuat pelangi yang ditata Tuhan pagi ini buatku menjadi menyilaukan dan tak sedap dilihat? Karena aku selalu berpikir kita melihat pelangi bersama. Dan aku berusaha menyingkirkan bayangan itu dari mataku.
Aku sungguh ingin percaya bahwa aku bisa membawamu kembali kesini,kerumah yang telah kita bangun selama 19 bulan,tapi rasanya tenagaku sendiri habis dan aku memilih melihatmu tersenyum diluar sana bersamanya. Tahukah Dear,bahwa tahu ada waktu kita tidak diinginkan datang dalam hidup seseorang,sementara kita berjuang keras demi diri orang tersebut,adalah mematikan?
Dear,tidakkah kamu melihat bagaimana aku berjuang demi pondasi yang kita bangun,kamu bisa bermain didalamnya,kamu bisa bertemu aku,dan sesaat kamu berpaling menuju kavling lain yang masih kosong.Aku menunggumu didepan pintu tempat kita masuk dahulu.Kaki kananku berada didalam rumah,sementara satu kaki kiriku sudah menjangkau tanah diluar. Aku tidak pernah siap meninggalkan rumah yang telah susah kubangun.Tidak akan pernah. Yang aku tahu,aku harus siap. Dear,aku sakit menunggumu disini. Jauh lebih sakit untuk berkemas dan pergi. Dan aku akan kehabisan tenaga hingga layu saat aku mencoba membawamu kembali,seperti pesanmu sekuat aku untuk membawamu pulang. Dan saat layuku yang terakhir,mungkin aku sudah benar-benar menjadi selarik benang cahaya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
God Will Fix Me
Hingga asam lambungmu bisa kau rasakan sedang menaiki rongga tenggorokan,pahit,tak bisa dimuntahkan.
God asked time to fix me few years ago. Now I know,He will do the same.Amin.Even if I haven't heal myself,at least don't hurt my family I love.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Desember 2010-Desember 2012
Tidak banyak alasan untuk tak tersenyum akhir-akhir ini.Tapi aku tersenyum sembari menangis,mungkin karena kelenjar air mataku sedang iri dengan otot mulutku yang lebih sering digunakan buat ketawa dan senyum ya,oh juga mengunyah bebek.
Mendapat pengakuan mengejutkan tentang kedatangan sosok masa lalu. Kalau masa lalu itu kaca spion,memang boleh sesekali ditengok sekedar jaga-jaga,tapi bukan buat diamati selama berkendara.
Lucu yah.Desember 2010 aku patah hati amat hebat.Pun keluargaku.Sampai tidak tega menyampaikan beritanya.Desember 2012 hari ini aku juga patah hati.Patah arang.Patah tiang.Patah penyangga.Susah payah aku membangunnya,dengan perjuangan yang tidak mudah dan ada lebih banyak celah untuk menyerah,dan hari ini runtuh. Andai orang tahu bagaimana rasanya patah hati saat tak ada satu orang pun disini,tak ada keluargamu,tak ada temanmu untuk sekedar menumpang bahu mereka,sekedar mendapat sokongan daripada kamu terjatuh. Bagaimana orang tega mematahkan hati orang lain andai mereka tahu seperti apa hati orang yang mereka patahkan itu. Hei,aku masih menangis. Seharusnya tidak boleh mengingat besok aku harus bekerja. Dan bekerja dalam hati yang patah itu seperti dalam bara.
Aku tidak pernah mengerti mengapa aku tidak pernah memakai palu ditanganku untuk memukul kaki pasanganku.Aku hanya tahu itu akan menyakitinya. Aku memunguti paku yang kubisa miliki dan kupalu pada pondasi yang kususun,berharap paku akan menguatkannya. Dan pasangan penyusun pondasiku tiba-tiba menghujamkan palunya ke kakiku,membuatku tersungkur dan mengotori pondasi keramikku dengan percikan darah. Sakit? Tentu saja.
Aku benar-benar tidak mengerti. Aku mencintainya sejauh ini,menyayanginya,berharap dia akan memperlakukanku seperti aku wanita satu-satunya baginya. Aku adalah pecinta yang hebat. Meski aku hanyalah seorang engineer miskin kumal yang tak punya apa-apa,tapi aku punya kasih. Dan mungkin kasih saja tak cukup. Mungkin untuk membangun pondasi kuat,aku butuh wajah yang amat cantik dan pekerjaan yang tidak seperti gelandangan.
Oh bukan pertama kali aku mendengar pengakuan ini. Desember 2010 aku menenggak bir saking mualnya. Hari ini aku sudah cukup dewasa untuk tidak menenggak bir,membuatkan dirinya pilihan. Untuk memutuskan aku sehingga aku bisa membuat pemanasan untuk bercerita pada keluargaku tentang kegagalanku (lagi),menghapus impian mereka tentang pernikahanku atau dirinya memutuskan segala hubungan dengan wanita itu. Wanita yang meski berkata mengerti,senyatanya dia tidak melakukannya. Apakah ia juga akan rela jika kekasihnya diperlakukan seperti ia memperlakukan pasanganku?
Iya aku patah hati. Pekerjaanku sedang sangat kacau dan berat. Aku sendirian. Aku tidak punya teman disini. Keuanganku kacau karena pekerjaanku. Dan aku. Patah. Hati.
Terima kasih ya...
I have died everyday waiting for you...now I'm broken. Menunggu untuk dirusak yah? Oh God,bukankah aku juga manusia?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Kamis, 13 Desember 2012
Saat Tidak Ada Siapa-Siapa
Lima Menit
Lalu diantara semuanya, kamu tidak dapat mengeluhkannya pada siapapun karena nyatanya itu hanyalah kesalahan yang terjadi karena pilihan yang telah kau jatuhkan. Tidak bisa mengatakan tidak pada apapun yang telah terjadi dan mungkin akan terjadi. Bisa saja kau berontak namun mungkin akan membuat situasi menjadi sedikit lebih rumit. Kau bahkan tidak tahu apa bedanya menjadi rumit atau sedikit lebih rumit. Kau bahkan tidak bisa membedakan apa itu mudah dan rumit. Lucu yah.
Lalu kamu mengambil sebuah 5 menit dari 24 jam yang dianugerahkan padamu untuk memberi warna pada dunia dan sebuah lima menit tadi terasa begitu menguap dengan amat mudah.
Kamu mengambil 5 menit milikmu tadi untuk tersenyum di sebuah pertengahan hari yang belum akan berakhir. Kamu tahu harimu belum berakhir karena banyak gajah yang masih menggelayuti tengkukmu. Lalu kamu tetap mengambil lima menit tadi untuk berkata terima kasih pada dirimu sendiri yang sudah berusaha untuk tetap berdiri tegak ditengah semua gempa yang sedang terjadi. Kamu berkata terima kasih pada dirimu sendiri yang terus bertahan tanpa perlu banyak tanya mengapa harus bertahan di atas dunia. Kamu berterima kasih pada otakmu yang membantumu untuk tetap menyinggahi pekerjaan meski semua terasa tak layak untuk diperjuangkan. Kamu berterimakasih pada dirimu sendiri untuk hati yang tetap bertahan pada kekukuhan untuk tidak menyemburkan emosi negatif saat situasimu tidak membaik dan bahkan memburuk, dengan rekan kerja yang cukup aneh untuk dianggap sebagai teman, untuk setiap atasan yang tidak menyadari pentingnya seorang staf yang ditinggalkan, dan untuk suhu panas tempatmu bekerja yang bisa membakar amarahmu. Kamu mengambil waktu lima menit disebuah pertengahan hari yang belum akan selesai, untuk melakukan sesuatu yang amat sangat langka dilakukan semua manusia, berterima kasih pada Tuhan untuk semua hal yang sedang terjadi dan akan terjadi. Kamu tersenyum, dan memandangNya tepat diahadapan kuasaNya. Kamu memandangkan wajahmu yang kelam dihadapanNya sembari tersenyum dan berkata "To Be With You Is All That I Need".
Selasa, 11 Desember 2012
Saat Makan di Food Court
Kemudian aku duduk,merasakan kekosongan yang sama dengan yang dirasakan perutku. Berkeriut minta diisi.
Aku duduk dan memakan makananku. Menjadi sosok yang tak punya benang nyata dengan semua manusia yang terhampar disini.
Demi apa?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Minggu, 09 Desember 2012
Membacot Demi Kesehatan
The Demons
Pekerjaan yang tanpa ada henti. Semua hari adalah hari Senin, dan hari Minggu sedang berlibur entah kemana. Mungkin ia sudah meninggal dimakan lubang hitam di angkasa sana.
Setiap malam, selepas dari kantor, yang bukan kantormu sendiri, kamu harus mengirimkan laporan. Somehow, itu adalah sangat melelahkan jika kamu tidak didukung untuk mendapatkan datanya. Sejauh ini aku cukup beruntung untuk bisa terus mengirimkan kemajuan pekerjaan meski aku adalah pihak yang dihindari dalam hal ini. Bukan aku, tapi perusahaan tempat aku bekerja.
Lalu belum cukup disitu. Kantormu di Jakarta sana memaksamu mengirimkan kemajuan pekerjaan yang datanya cuma dimiliki oleh mereka di kantor ini. Bahkan foto-foto sekalipun. Jangankan dokumen, foto pun aku harus membujuk banyak orang untuk membaginya kepadaku. Apa manajemen yang bisa kuterapkan disini? Katakan bahwa bapak Mendell yang ahli manajerial itu bisa menyelesaikan permasalahanku.
Jadi akhirnya, aku terpaksa berpikir primitif dengan aku turun langsung ke lapangan. Tanpa akomodasi memadai dan waktu yang terbatas, aku pergi bersama dengan serombongan lelaki yang tak kukenal.
Mereka bisa memperkosa aku dan membunuhku jika mau. Tapi sejauh ini aku belum yakin itu akan dilakukan oleh mereka. Ditambah gangguan dari seorang baya yang juga berperilaku melecehkan. Seakan pekerjaan yang aku pilih ini adalah neraka yang aku ciptakan sendiri.
Bayangkan kamu adalah seorang aku. Aku wanita muda yang belum bisa dikatakan pakar dalam hal penanaman kabel optik diluar ruangan. Lalu kau bertemu seorang yang amat sangat mahir dalam hal itu, dan apa yang kamu lakukan? Diam mendengarkan. Karena kadang ada waktunya kamu belajar banyak dari semua orang.
Dan musibah terjadi disini. Karena orang yang dipekerjakan oleh perusahaanmu adalah orang yang jauh lebih berakal dan berpengalaman disini. Jadilah apa yang terjadi selanjutnya ialah neraka lapis kedua. Kamu akan kesulitan mengungkap data karena mereka berpikir mereka bisa menjalankan semua ini sendirian, tanpa bayi yang baru merangkak apalagi dengan tambahan bayi-bayi lain yang mereka anggap tidak mumpuni.
Oke sampai disini.
Hari esok adalah hari Senin, yang aku sendiri berharap besok adalah hari Minggu yang indah.
Tapi itu bukan kenyataan. Seorang pekerja telekomunikasi memang sepertinya tak perlu banyak berharap ia akan punya kehidupan. :)
Jumat, 30 November 2012
Letter to Peter Pan
Hey there. Hows life? I wrote this letter for Peter Pan, the only one that refuse to grow up. Now I know why he didnt wanna grow old. Peter, life is getting harder most of this time since we called ourselves "a grown person". Surely, I am still the same person with someone 5 years ago. Caught in a hot hat. Some time I saw the brighter door and in the other side I saw a black hole. I didnt get what inside was, but then bravely I entered both of them. You know what Peter, I've got conversely. What I thought it would be brighter as the door, suddenly it became a black hole, vice versa.
Hmmm, no I regret nothing. Today when I look back into my past, I said "Unbelievable, I can pass most of my hard times and being alive until today". So actually Peter, there is nothing to worry about being grow up. It just a matter of time. Once you grow, forever you up. So Peter, dare yourself to be a grown man. Just like me. I know nothing about grow, but I've tried. I've tried everyday, so far so good.
Sincerely,
iLma
Minggu, 25 November 2012
Jakarta, Massive Villages
Jakarta is not a city, it is a massive collection of villages, with streaks of sky scrapers and busy thoroughfares slicing through them. Seen from above, Jakarta is a billion little red roofed houses crammed together with tiny little lanes running in and amongst them. Here and there are the massive malls, apartment blocks and business districts that keep the city humming. The rich and the poor rub shoulders and share the same spaces; businessmen step from BMWs and buy fried bananas from street vendors while motorcycle taxi drivers zip off with stock brokers on the back.
Beuh, gila banget definisi Jakarta menurut Wall Street tempat kursus bahasa Inggris di Jakarta itu. Pantesan juga si Justin Bibir kasih istilah random buat negara ini, ya karena si Bibir kebetulan cuma liat Jakarta yang emang tampak random, mau dibela pake bambu runcing juga. Kayaknya buat WS ini, Jakarta itu bener-bener kota yang membiarkan begitu saja pertumbuhan berat badannya yah. Semacam wanita atau pria baya yang tidak lagi peduli kadar kolesterol dan gulanya, membiarkan rambutnya tumbuh seperti semak-semak dan meski punya gelar sarjana, ia tak ingin memperhatikan berat badannya. Kaya gitu ga sih Jakarta?
Massive villages,itu Jakarta, tapi semua orang memang seakan mencari makan disana. Apapun dikerjakan, mulai dari pemulung sampai pembunuh. Siapapun yang bisa survive di Jakarta konon bisa survive di kota manapun di dunia, kecuali Mumbai India. Yaaa Mumbai...entah gimana sinisnya Wall Street kalau disuruh mendefinisikan Mumbai.
Tapi sejelek-jeleknya orang asing mendefinisikan Jakarta, ibukota negara ini tetap yang hmmmm..harus diakui, menjadi tempat untuk mencari rejekiku.
Tidak ada pemerataan pekerjaan di negara ini membuat tumpuan satu-satunya ya di Jakarta. Kalau memang berhasil disana, andai pulang ke desa pun pasti membawa sesuatu untuk membangun desanya, andai penghuni Jakarta mau pulang ke desa. Tapi kalau sukses di desa belum tentu di Jakarta bisa mujur.
Demikian. Udah dulu ya, si pacar telfon..
Magnet Diantara Miliaran Manusia
Aku penasaran radar apa yang dipakai oleh kita untuk saling bisa menemukan jodoh masing-masing dan terjadilah kemudian sebuah perkawinan. Kurasa ini jenis radar yang sama. Mungkin setiap manusia terlahir dengan sebuah magnet yang unik dalam dirinya sementara satu manusia lainnya lagi menjadi magnet pasangannya. Sehingga tarik menarik akan selalu terjadi meski kekuatannya tergantung pada usaha sepasang manusia tadi. Misal kita memang dilahirkan dengan sebuah magnet, lalu kebetulan kita berada dalam satu lingkungan dengan manusia lain yang dilahirkan dengan sebuah magnet yang menjadi pasangan kita. Nah, tarik menarik menjadi lebih mudah terjadi karena secara fisik, sepasang manusia tadi akan sering melakukan kontak dalam jarak dekat. Jika masing-masing mengusahakan magnet mereka untuk menyatu, maka akan terjadilah pernikahan. Apa jadinya jika ternyata orang yang memegang magnet dari pasangan magnet kita tidak dikenal, atau berada di kejauhan yang entah dimana? Jika benar teori jodoh adalah dengan teori magnet, maka dengan usaha amat keras maka magnet pasangan kita akan ditemukan, entah kapan, entah dimana, dan entah bagaimana caranya. Magnet yang ada diantara miliaran manusia. Cuma satu magnet yang akan menjadi pasangan bagi magnet kita. Jangan menyerah untuk mempertemukan magnet, karena itulah ritual purba sekaligus termanusiawi yang masih tersisa di bumi yang menua.
PS : I Love You, My Magnet :)
Sabtu, 24 November 2012
Diramal Supir Taksi
Dan dimulailah sesi ramalan yang dilakukan oleh sang supir baya itu. "Mbak, jodohnya ada di pekerjaan ini"..aku menoleh dan bertanya "maksudnya pak?"..
"Iya, mbak sudah jodohnya bekerja begini"
"Maksudnya?", masih tidak mengerti
"Memang pekerjaannya begini mbak, nanti kalau sudah menikah, bakal di jakarta terus kok"
"Hah?"
"Ga usah bingung, udah lama ya kan kenalnya sama yang disana?"
"Hah?"
"Itu lho pacarnya"
"Oh udah setahun pak"
"Jodoh itu nanti"
"Amin pak"
"Nanti abis 3 bulan disini, gajinya naik, kerjaannya berubah tapi ya masih ngerjain yang sama"
"Amin pak"
"Sampeyan ini orangnya ga tegaan, kalau ada orang tua ngomong iya iya aja, ga mau bantah"
"...*garuk-garuk* "
"Juga kalau ada orang nelongso, ya ga tegaan,pokoke ya gitulah"
"Pokoke dibantu sama puasa senin kamis kalau mau rejekinya makin lancar, bos sampeyan itu suka sama sampeyan lho"
"..oooh amin pak"
"gak tiap orang mau "
"iya sih pak"
"jangan pake baju warna merah, itu warna sial sampeyan"
"ga punya saya pak baju merah, trus warna apalagi ga boleh dipake pak?" => mulai ketarik
"sampeyan jumlhanya ada berapa?"
"ya saya sendiri"
"ya kalau satu orang ya cuma satu warna, ga lebih, warna sial sampeyan merah itu"
"oke pak"
"pacar sampeyan namanya siapa?"
"Taufiq pak"
"Taufiq itu orangnya pinter, nilainya bagus-bagus, orangnya kreatif"
"ooh iya .."
"Kalian jodoh itu"
"amin"
"Pokoknya kalau sama yang kemaren sampeyan banyak dibohongin, sampeyan harus jadi sama taufiq ini. Kalau sampe bubar sama dia, sampeyan sengsara. Taufiqnya juga sengsara kalau ga jadi sama sampeyan. Kalau sudah nikah, sudah pasti tinggalnya di Jakarta semua, jangan khawatirin sekarang, kan masih lajang, ya masih diputer-puterin"
"Sholatnya jangan sampe bolong , kalau bisa puasa. Hidup sampeyan itu nanti pas sudah nikah, cukup. Pengen apa ada, tapi bukan kaya bukan miskin. Sederhana saja tapi cukup. Gak ngoyo cari uang, taunya ada"
"Amiin Ya pak...makasih ya nasehatnya" => sambil turun dari taksi.
Dan senyum sendiri sambil masuk kamar sampai menulis ini.
Ramalannya menyenangkan hehehehe...
Jumat, 23 November 2012
Letter for My Love
Ada banyak malam dimana kita berpikir sendiri-sendiri, betul-betul sendiri karena jarak yang memang nyata. Ada banyak malam dimana kita tak pernah sendiri karena meski jarak memang nyata, ia juga menyublim menjadi udara yang terbiasa kita hirup. Ada juga banyak malam dimana cuma ada kamu dan aku, bukan kita. Aku tahu kamu sedang mengkhawatirkan apa yang menjadi masa depan kita nanti. Aku tahu kamu tahu kita sama-sama berdarah untuk mengupayakan apapun demi kata kita. Tahukah kamu bahwa aku menantimu sebesar kamu menantiku, aku mengupayakanmu sebesar kamu berusaha bagiku, aku bersujud memohon kemurahanNya untuk menyatukan kita, dan memohonNya menjadi saksi atas persatuan kita.
Aku tidak tahu kapankah waktu itu akan tiba, saat kita menyebut kata Mei. Aku juga tidak tahu apakah Mei itu kelak akan tercipta untuk kita. Aku hanya meyakini bahwa kita sedang melangkah meski tak pernah tahu hasilnya seberapa besarpun upayaku untuk ingin tahu.
Kamu tahu, aku berdoa bagimu jauh disana,saat kamu sendirian dan aku juga menyesap rasa yang sama, menyimpan ragu yang tak berani kita saling ucapkan karena air mata akan menetes seperti sekarang, apakah kelak kita akan saling berpelukan pada sebuah malam yang meski kelam, akan terlihat setitik bintang yang muncul karena kita bersama. Aku berdoa demi apapun bahwa aku hanya ingin bersamamu, ada atau tidak adanya bintang, meski langit dan hujan terlalu kejam bagi payung yang sedang kita kembangkan.
Kamu tahu, aku menahan isak untuk tidak terus menerus bermohon saat melihat bulan penuh sempurna bahwa aku ingin bersamamu. Bahwa aku tak peduli apakah engkau dan aku tak memiliki sekeping uang logam pun untuk kita saling meminang.
Kamu tahukah, aku tidak pernah peduli meski terdengar peduli, bahwa aku hanya menginginkan rasa legamu untuk menghadapi apa yang terburuk dari semua usaha yang telah coba kita tulis.
Cinta, kamu tahukah, aku menyayangimu sembari mencoba menutupi hatiku yang kosong karena kamu perlahan memudar tiap malam ketika bunyi klik terdengar disana saat kau menutup teleponmu.
Tahukan kau sayang, aku tak peduli pada masa depan ketika disana tak ada kamu.
Ada banyak kata yang tak bisa lahir karena mataku terlalu kelam oleh air mataku yang tak ingin berhenti.
Aku hanya mampu mengakhiri surat ini dengan ikrar bahwa aku mencintaimu disetiap celah bumi yang mencoba menelan kita.
Sayang kamu,
iLma
Kamis, 22 November 2012
(#4) Resign, The Life Style : The Subkon
(#3) Resign,The Life Style : Kubangan Ta* Kebo
(#2) Resign, The Life Style : Memperbarui Harap
Lo tau ga berapa kali sehari gue mengucap kata pengen resign ke diri gue sendiri. Sampai suatu saat, gue nyadar, kalau gue terus-terusan membiarkan pikiran liat gue tentang resign masuk ke bawah sadar, kelak gue bisa bunuh diri karena secara kasat mata, gue ini bisa dibilang ga ada harapan. Mau kirim CV terbaik gue kemana coba? Gue ga bisa terima saran buat menikmati apa yang lagi gue lakukan dengan dongo' disini. Enggak, dan gue ga akan pernah dengerin saran semacam itu. Lo tau kenapa? Karena gue akan menantang orang yang menasehati gue dengan cara semacam itu buat tukeran hidup sama gue. Gue pengen liat sejadi apa para Mario Teguh jadi-jadian itu beraksi andai jadi gue.
Trus gue mikir lagi, kalo gue ga menikmati, ya gue cuma bisa belajar kan, kalo gue belajar dan tetap ga berguna karena gue cuma diem aja disini, ya trus gue ngapain? Kalau masih kayak gitu juga, gue akan kehilangan harapan karena gue diem aja, lo tau apa jadinya orang kalau kehilangan harapan? Mati.
Trus gue bakal bunuh diri dong kalau gue udah ga bisa toleran sama keadaan gue dan tentu saja ga bisa menikmati gue yang cuma duduk aja gitu di surabaya? Oh tunggu dulu.
Ternyata gue punya cara buat ga punya alasan bunuh diri. Selain karena itu dosa besar, orang bunuh diri itu gebleg tau ga lo. Yaiyalah blegug, karena di dunia aja dia mengalami kebuntuan dan kehilangan kompas istilahnya, makanya dia depresi lalu bunuh diri. Trus kalo udah bunuh diri, emang dia udah tau tuh jalan selepas dia dari raga itu dia mau kemana?
Gue punya cara buat tetap sadar . Karena gue ternyata punya yang namanya zona pembagian waktu.
Nih, begini. Pagi hari buta, gue bangun Subuh. Trus gue sholat deh, nah disitu secara otomatis gue berharap aka berdoa banget sama Allah buat dibantu hari itu. Berdoa semoga ada keajaiban atau petunjuk, atau kalau belum ada, ya kaki sama hati gue dikuatin lah buat jalan pada hari itu. Jam 9 pagi nih, masuk kantor (orang), trus dongo deh disitu, gue masih tetap berpikiran jernih efek dari Subuh tadi. Nah masuk jam 11 nih, biasanya gue udah mulai ngerasa ga jelas berada di kantor (orang), trus pikiran-pikiran liar gue buat kabur bermunculan. Jam 12, eeh pas puncaknya, gue dipanggil buat ngadep Sang Maha. Curhat lagi deh gue disitu. Curhat apa? Ya Allah, hamba mohon ya, tolonglah ya Allah, saya ini pengen banget nikah, selain karena pengen, ya karena itu kepengenan ortu saya, saya pengen kerja ditempat yang bener, yang bisa bikin saya berkarir Ya Allah, yang bikin saya ga geje kayak sekarang, yang ga numpang di kantor (orang) di kota (orang). Setengah hari udah kelewat ya Allah, tolong ya..Nah, seger lagi tuh abis curhat, ga jadi deh mikir macem-macem buat kabur. Trus jam 2 siang abis maksi nih, matahari lagi panas-panasnya, gue juga makin geje karena blom ada yang bisa gue kerjain, karena memang kerjaan ini sepenuhnya sebenernya dikelola subkon. Entah ide brilian siapa buat ngirim gue dan stay disini, merendahkan diri gue buat numpang di kantor mereka. Eh jam 3 dapet panggilan lagi tuh, istilahnya dapet jatah buat curhat lagi. Nah curhat deh abis-abisan disitu. Masuk jam 4 atau jam 5, mulai gatel gue buat mikirin resign (lagi). Ya emang sih pikiran itu ada terus dikepala gue, selain beberapa bab yang gue pelajari sendiri dengan kesadaran sendiri, dan mungkin ga teraplikasikan di kehidupan project ini, misalnya gimana caranya commissioning perangkat MSAN. Selain mikir kemana gue nantinya kalo gue resign sekarang, ya gue mikir sambil ambil napas sangat dalam bahwa hari ini akan segera berakhir, project, dengan atau tanpa gue akan terus berjalan, yaudah deh jam 6 sok ateuh ngobrol lagi sama yang punya bumi dan seisinya. Jam setengah tujuh kalo belum puas ngobrol sambil nangis-nangis, sok deh ditambah lagi tuh sholat hajatnya, sekalian jamaah Isya. Kalau udah selesai Isya tuh biasanya langsung semangat lagi tuh. Semangat karena udah malem, bisa pulang, bisa mikir hari esok yang lebih indah, bisa tidur, bisa makan malem, bisa liat lalu lintas, bisa pacaran, bisa nyari ide besok ngelamar kemana lagi atau baca bahan apalagi atau mikir sementara mau belajar bahasa apa, nd nulis apa buat buku yang judulnya udah gue pengen banget nih "Resign, The Life Style". Oh ini hari pertama dari perjalanan 40 hari menuju 2013. Ya gue sih berharap, gue akan selalu bisa memperbarui harapan, dengan lima waktu yang gue punya secara khusus , ngobrol bareng Dia. Dia yang Maha Pemberi Harapan.
Pengen resign sama masuk operator hahaha..
Rabu, 21 November 2012
(#1) Resign,The Life Style : Anak Pak Becak
Di sebuah rumah yang tampak renta termakan usia, sang ibu sedang berujar pada anak perempuan kecilnya, sembari menyisiri rambut basah anak itu, bahwa ia harus tumbuh menjadi gadis rajin yang pintar dan tidak nakal. Bahwa ia harus menjadi seperti kakaknya, yang kini telah menjadi pegawai sebuah perusahaan telekomunikasi ternama di Ibukota sana. Sang anak perempuan yang bergigi ompong itu mengangguk. Antara mengerti bahwa ia harus rajin dan pintar, dan apa yang dimaksud perusahaan oleh ibunya.
Sinar matahari siang itu terasa menggigit kulit. Seorang pemuda terlihat sedang berpeluh hebat. Kulitnya yang berwarna coklat terang tampak mengkilap karena keringat dan pantulan sinar matahari. Ia hanya memakai kaus singlet putih yang tampak masih baru. Kemeja birunya tersampir dipagar besi. Ia tengah sibuk menggelar kabel di area sebuah tower pemancar. Sesekali ia tampak sibuk menjawab telepon yang berdering seakan tanpa putus. Sesekali ia menjawab dalam bahasa Inggris, sesekali bahkan dalam bahasa Jawa.
Sembari memasang kabel disekitar perangkat tower itu, ia teringat bagaimana bahagianya bapak, ibu dan adik perempuannya saat diberi kabar bahwa ia lolos ujian untuk bekerja. Betapa ia juga bahagia mendengar kabar itu sendiri, dan jauh lebih berbahagia melihat rupiah yang ditawarkan padanya, meski ia juga tak begitu paham mengapa ada perusahaan memberinya gaji sebanyak itu. Ia teringat bagaimana dulu ia kuliah dan menghabiskan seluruh tabungan bapaknya yang pengemudi becak itu. Ia ingat bagaimana saat akan mengerjakan skripsi, ibunya terpaksa tidak berdagang karena modalnya telah dipakai untuk membayar skripsi. Dan ia seperti berkaca sekarang, kebahagiaan orangtuanya dan adik kecilnya itu semu, karena apa yang ia lakukan saat ini, tak lebih daripada kuli bangunan.
Ia sadar ia dibayar besar untuk menjadi sarjana yang bersedia bekerja sebagai kuli telekomunikasi.
Sabtu, 17 November 2012
Journey #2
Dan bagaimana saya tahu bahwa apa yang kalian tulis ternyata telah teralami revisi tanpa saya ketahui? Bisakah saya diberi sebuah preview yang lebih nyata daripada sekedar ini?
Ah blogs, so many things happen I couldnt controll it. Just why me.
Kenapa yah blogs, aku selalu bekerja dalam posisi sulit. Sulit dan sendirian. Kenapa yah blogs begitu? Dan kemudian orang mendakwa begitu rupa tanpa melihat latar belakang mengapa aku melakukannya? Blogs, aku lelah menghadapi manusia begini rupa. Kenapa yah blogs.
Blogs, kenapa yah blogs aku selalu begini? Apakah aku terlalu bodoh? Aku sendiri tidak terlalu percaya kalimat tanya barusan. Aku bosan blogs hidup dalam lingkaran proyek.
Kenapa yah blogs di grup bbm, mereka selalu memposting foto mereka sedang lembur. Lalu seorang teman berkata padaku, bahwa foto itu menjadi pertunjukan atas apa yang telah mereka lakukan.
Lalu blogs, tahukah. Mereka selalu menceritakan kesibukan yang amat sangat tinggi setiap harinya. Seakan tak seorangpun dalam kantor yang pernah melakukannya. Blogs, aku jengah blogs. Semua orang yang berada dalam proyek setahuku selalu bekerja dalam kesibukan. Blogs blogs blogs, aku ingin keluar blogs, sungguh.
Ditempat kemarin aku juga mengundurkan diriku, dan sekarang aku juga ingin keluar.
Apa mauku blogs? aku ingin memilih.
Kamis, 15 November 2012
Journey #1
Hari ini aku berharap amat banyak pada bayangan tadi. Aku mencerna apa kesalahanku di masa lalu yang bisa membuat nasib amat marah dan memasukkan aku dalam situasi yang cukup membuat nyaliku menciut.
Saat aku punya impian tentang sebuah kestabilan,Tuhan menjawab lain dengan mengirimku pekerjaan yang seakan aku berpikir semua akan baik pada akhirnya. Bahwa aku akan mampu mengelola rencana pernikahanku, rencanaku memiliki keluarga dan sebuah hunian. Kemudian melanjutkan kuliahku. Lalu hanya dalam hitungan 24 jam,impianku kandas begitu rupa. Aku tidak mengerti mengapa saat sang ekspat itu menyuruhku untuk tidak berlama-lama disini,justru teman berkebangsaanku yang sama meyakinkannya bahwa aku bisa bertahan diluar kota selama 3 bulan. Lalu pergilah aku ke kota ini. Tanpa jaminan apapun. Tanpa penjemput. Tanpa orang yang kukenal, tanpa tujuan yang jelas. Setibanya aku disini, aku bertemu dengan orang-orang yang penuh komplain pada perusahaanku di Ibukota. Aku baru berusia 2 hari dan mereka memarahiku untuk hal yang aku tak lakukan. Aku bahkan masih mempelajari topologi dimana orang Jakarta enggan memberikannya padaku dengan banyak alasan. Aku berkeliling site,aku tidak melakukan sholat Ashar dan Magrib. Aku juga tidak yakin masih ada orang melakukan ibadah didalam proyek ini. Kemudian pada tengah malam dimana aku tidak memiliki akomodasi satupun, aku terpaksa menginap disebuah kamar kos yang amat sempit,tanpa jendela terbuka,tanpa kipas,tanpa AC,kamar mandi bercampur dengan para lelaki penghuni lain. Aku benar-benar tidak mengerti tentang janji yang diucapkan mereka disana untuk setidaknya membantuku tidur sedikit nyaman disini selama 3 bulan. Daerah ini bahkan penuh lelaki yang nongkrong ditepian gang tiap malam. Aku tidak mengerti. Tolong katakan aku cengeng,tetapi aku benar-benar menantang mereka untuk menjalani yang kujalani. Dan hari ini aku sudah berpikir ulang untuk terus bekerja sama dengan mereka. Meski mereka adalah teman baik pacarku,aku tidak peduli. Aku tidak pernah membuka konflik,aku melakukan apa yang menjadi tugasku dan aku tidak menyukai janji kosong. Demi apa? Demi warga negara lain engkau rela mengorbankan kawanmu sendiri?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Selasa, 13 November 2012
Bersatu
Aku melupakan suara cantik siapa yang melagukan lirik diatas. Tetapi aku mengakui kebenarannya. Saat aku merasa dicintai,aku merasa seluruh semesta sedang mekar ranum cantik sekali. Ya,memang begitu nyatanya. Cinta bisa menjadi permainan pikiran yang amat kuat. Saat patah hati, semesta mendadak menyebalkan. Hari yang cerah bagi yang sedang jatuh cinta bisa dianggap sebagai hari yang terik bagi yang berhati galau karena patah hati. Saat ini aku merasa amat dicintai, oleh seseorang pria yang istimewa buatku. Itulah mengapa aku selalu merasa sejauh apapun aku berlari,aku akan punya tempat yang menarikku kembali. Aku juga merasa semesta itu indah,saat aku tahu dan secara sadar ia mencintai aku,aku mencintai dia. Tapi semesta kadang kelabu saat aku tahu bersatu dengannya masih mustahil saat ini. Semesta kelabu diantara terangnya matahari perasaanku untuknya. Somehow,aku bisa tertawa sembari menangis. Tertawa bersamanya dan menangis karena amat jauh jarak yang harus kami tempuh agar Tuhan menyaksikan persatuan kami berdua.
Saat seseorang mencintaimu,segalanya menjadi indah. Indah oleh harapan dan kenangan. Jangan rusak itu dengan semesta kelabu yang tersusun atas halangan. Meski kadang kelabu terlihat menutupi semua celah. Karena ingatlah,pikiranmu adalah apa yang kau saksikan.
Ay,loving you.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Caranya Bersyukur
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Senin, 12 November 2012
I Write so I am not Crazy
I'm growing older, my parents do,my grandma does,my bro does. And the time is ticking so careless with the older we got. So is it that priceless just to stay in this broken capital? Is is impossible for person like me to stay here and living the small dreams,like getting back to university and growing a small family? Hundreds thousands bachelorettes stay here,why not me become one of them?Is this capital will loss some big space just bcause of providing me a space? I am 51 weight and 160 height, I supposed not to waste a bigger space than my fatter friends anywhere.
God,if I am not going crazy by the circumstances,maybe I am going to die. Let me live my life just a moment. You know that, from the tears and the wishes, You really know that. If I can't lay my wishes on You, where should I put that?On Human Resources e-mails? Your joke is great,but I'm seriously ....sad.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Jumat, 26 Oktober 2012
The New Place in Me
Kamis, 18 Oktober 2012
Today I ♏ëT a Lot of Suns (2)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Rabu, 17 Oktober 2012
Today I Met a Lot of Suns
Hari ini aku bertemu banyak matahari. Dimulai dari pukul setengah tujuh pagi tadi. Aku harus bergegas menuju Jakarta. Lalu lintas yang amat kubenci harus kuhadapi. Tiba-tiba ada tukang ojek berhenti didepan rumah kosku. Ia menawariku tumpangan keluar komplek,mengantarku hingga perhentian angkot. Waktu menunjukkan pukul setengah 9 saat aku melaju menuju sebuah pusat layanan kartu selulerku. Hanya butuh waktu 30 menit untuk mengaktifkan kartuku dan takjub mengingat kartuku bermasalah karena masih terdata sebagai kartu korporat. Menurut sang CS, seharusnya aku menunggu selama satu minggu untuk proses perpindahan kartu menjadi personal, dan mengaktifkannya kembali.
Setelah selesai, aku bersiap menuju kantor sebuah vendor masih di bilangan area yang sama. Tiba-tiba aku mendapat pesan masuk tepat setelah kartuku aktif, bahwa meeting dibatalkan. Aku sejujurnya tidak siap dengan meeting ini, dan ternyata dibatalkan. Saat sedang berdiri bingung hendak kemana, aku menghubungi dokter gigiku,dan beliau tidak menjawab teleponku. Aku memutuskan pergi ke kantor vendor tadi,berencana untuk menyeruput segelas besar es teh tawar.
Duduk didalam kantin,aku membuka laptopku, membaca tugas editorial mingguan,dan membuat janji dengan dokter gigi. Sesaat kemudian bosku menelepon, mengatakan ia ada di kantor yang sama dan ia ingin aku menemuinya di sebuah kafe didalam kantor. Aku mengiyakan.
Aku menemui bosku didalam kafe yang sejuk dan mahal. Sembari menyeruput coklat hangat traktiran bos, ia bercerita tentang kondisi industri telekomunikasi yang sekarat. Selain itu ia juga memberi kuliah singkat tentang wirausaha. Sesaat kemudian, seorang pegawai vendor datang bergabung. Ia mengutarakan analisa perusahaannya tentang industri telko yang masih akan turun naik hingga 2015 nanti. Dan beberapa percakapan antara ia dan bosku yang menarik untuk didengarkan.
Makan siang tiba. Lagi-lagi aku mendapat makan siang gratis disana dari bosku. Cukup senang mengingat aku sedang menghitung uangku :D . Teman-temanku datang bergabung untuk persiapan meeting pukul 2.
Kami menyiapkan presentasi penting untuk bosku.
Presentasi pukul 2 siang berjalan lancar. Pukul 5 sore kami telah menjejakkan kaki di kantor lagi. Disana aku dan teman-temanku bercakap tentang buku. Tentunya aku yang paling tahu tentang buku mengingat mereka ingin sekali meminjam beberapa bukuku. Pukul 6 sore, aku sholat berjamaah di masjid dekat kantor. Sesudahnya, aku makan malam bersama seorang teman,dan kembali ke masjid saat Isya.
Dalam perjalanan pulang ke kos, aku bercakap dengan seorang teman di Surabaya melalui pesan BB. Yang aku tahu ia pernah jatuh amat dalam saat modal bisnisnya dibawa lari seorang kenalan hingga ratusan juta. Ia masih seumuran denganku tapi dengan ketangguhannya,ia membangun kembali bisnisnya. Meski kini hutangnya tersisa 100 juta rupiah, ia optimis dengan apa yang sedang ia jalankan perlahan. Ia banyak berbagi tentang bagaimana menjalani sebuah pilihan.
Didalam kamar kosku yang dingin, aku menyadari hari ini, Satu Dzulhijah, aku telah bertemu dengan banyak matahari.
Terima kasih Tuhan untuk matahari yang Engkau kirimkan untukku.
Senin, 15 Oktober 2012
Kenapa Saya Resign (3)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Kenapa Saya Resign (2)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Mengapa Aku Resign
1. Tidak ingin berdekatan dengan orang-orang 'tinggi'
Tidak punya basa-basi dengan mereka. Tidak perlu banyak senyum,bicara seadanya. Sayangnya,beberapa tugas mewajibkan komunikasi intens dengan mereka.
2. Tidak menyukai lingkungan yang terlalu serius,formal,kaku,dan memandang segala hal dengan logika,tidak ada imajinasi,bahkan memperolok keberadaan imajinasi.
3. Tidak menyukai jenis pekerjaan yang tidak jelas harus diberi perlakuan seperti apa. Inisiatif tidak dibenarkan karena ada orang-orang di level atas yang tidak membuka penjelasan bagaimana seharusnya pekerjaan itu dilaksanakan dan bagaimana inisiatif boleh diambil.
4. Tidak menyukai pekerjaan yang amat sangat melenceng dari apa yang dikuasai,bahkan butuh waktu panjang untuk memahaminya.Waktu tidak cukup banyak untuk menanti sang pemula menjadi ahli.
5. Tidak menyukai kantor yang tidak memiliki waktu makan siang pribadi. Makan siang dilakukan didepan laptop. Berjalan keluar bertemu debu. Tidak punya teman. Tidak ada hiburan.
Kalau aku harus menghadapi dan memiliki kematianku sendirian,maka aku juga berhak untuk membentuk hidupku menurut cara yang ternyaman buatku.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sabtu, 13 Oktober 2012
What I Love to be 27
Aku tidak menggalaukan diriku seperti halnya orang lain seusiaku tentang siapa seharusnya aku kini. Aku tidak menuntut diriku memiliki beberapa materi pokok tertentu. Karena aku tahu aku telah berusaha keras saat hidupku yang lalu. Usiaku 27,dan aku telah menempuh banyak hal untuk bisa tetap berdiri sampai hari ini diatas kakiku sendiri. Aku kini sedang menikmati perjalananku di titian dengan harapan terbesarku untuk mendekat pada tanganNya. Selamat datang 27.That's what I love. :)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Selasa, 02 Oktober 2012
Perjalanan
Powered by Telkomsel BlackBerry®