Menjadikan sinopsis dibawah sebuah draft yang visible untuk dinovelkan. Cinta cinta cinta cinta , mari bekerja!
SINOPSIS
Devonia,
seorang gadis cantik berusia 18 taon, memutuskan untuk mengambil beasiswa ke
negara Perancis. Ia ingin menjadi seorang designer terkenal, sebab sejak kecil
dia sudah sangat menyukai menggambar. Ia juga pergi demi mengobati kesedihannya.
Saudara kembarnya Devon, baru saja meninggal ditabrak oleh orang nggak
dikenal. Keluarga Sangsoko udah berusaha
menghibur Devonia dan merelakan kepergian Devon, tetapi Devonia tetap
mendendam. Ia terus mencari tahu soal tabrakan itu. Sampai mengkipling dan
terus terusan googling mencari ilmu soal tabrak lari. Jadi karena sudah nggak
sehat lagi, dia disuruh pergi saja ke Perancis supaya bisa melupakan sejenak
masalah Devon.
Sesampainya
di Perancis, Devonia terkagum-kagum. Melihat keindahan kota Paris. Karena sibuk memperhatikan pemandangan kota,
Devonia jadi tersesat. Ketika ia
kebingungan, ada seorang pria ganteng yang melihatnya dan berusaha menolong
Devonia. Ia menghampiri Devonia dan bertanya ia hendak kemana. Karena tidak ada
pilihan Devonia akhirnya menunjukkan alamat tempat ia tinggal. Pria itu
ternyata bernama Caspard. Ia sangat fasih berbicara bahasa Inggris. Jadi, Devon
dengan mudah berbincang-bincang.
Betapa
senangnya Devonia karena ternyata Caspard kuliah di tempat dia akan belajar
juga. Ia langsung menyukai gaya santai
Caspard dan caranya menyampaikan sesuatu.
Sambil berjalan menuju pondokan sementaranya, Caspard menjelaskan rumah
kecil yang kelak akan ditinggali Devonia.
Sesampainya
di apartemen, Devonia berkenalan dengan banyak orang baru. Ada Lisa Lee yang
mengambil jurusan musik. Lalu Shirley
yang berasal dari Amsterdam. Shirley
mengambil jurusan desain interior. Ketika para cewek sedang sibuk berkenalan,
Caspard berkata ia harus segera pergi. Ada rehersal yang harus ia ikut.
Cewek-cewek berusaha membujuknya untuk tetap tinggal. Tapi dia tetap pergi
juga. Karena ia bilang, partnernya dua kali lebih menyeramkan daripada lucifer.
Lisa
mengusulkan mereka juga berjalan-jalan. Sekalian menjelaskan jalan ke kampus
pada Devonia. Devonia sangat bersyukur ternyata temen-temen ceweknya baik dan
pengertian. Mereka semua keluar sambil tertawa-tawa. Shirley mengusulkan agar
semua makan malam di deli tempat Jaques bekerja. Selain murah juga enak.
Devonia hanya mengangguk-angguk, karena pendatang baru tidak boleh banyak
mengusulkan. Tetapi ia sangat senang.
Sorenya
mereka semua berangkat. Sambil bersenda-gurau. Namun, pikiran Devonia melayang
ke saudara kembarnya. Devon. Andai saja dia ada disini menikmati semuanya.
Padahal dulu mereka berdua berjanji akan sama-sama pergi ke Perancis. Devonia
bersumpah akan menemukan pembunuh kakaknya. Walau ia harus pergi ke ujung dunia
sekali pun. Karena melamun, Devonia tidak sengaja menabrak seorang pria.
Buru-buru ia minta maaf. Tetapi pria itu
nampak dingin dan acuh tak acuh dan langsung meninggalkan jalan tersebut tanpa
berbicara. Devonia sempat memungut lembar partitur yang bertuliskan namanya
Dewata. Ketika melihat logo sekolah, Devonia merasa bulu kuduknya berdiri.
Dewata ternyata kuliah di tempat yang sama.
Esok
harinya, Caspard datang bersama dengan seorang pria yang ternyata Dewata.
Rupanya inilah si Lucifer yang begitu ditakuti Caspard. Devonia buru-buru
menggembalikan partiturnya, yang ditanggapi sangat dingin oleh Dewata. Devonia
kesal sekali. Ia hanya berusaha bersikap ramah.
Tetapi ada sesuatu tentang Dewata yang membuat Devonia merinding setiap
kali menatap mata pria itu.
Di
kampus, Lisa memperkenalkan Devonia dengan Cecilia. Kedua gadis ini langsung cocok. Mereka
mengambil jurusan yang sama. Bahkan
berjanji akan mengantar Devonia membeli perlengkapan dan buku-bukunya. Di halaman kampus, mereka berpapasan dengan
Caspard. Devonia menggodanya dengan mengatakan mereka harus berhenti bertemu
seperti ini. Caspard menimpali dengan memainkan peran kecil Don Quixote yang
membungkuk dan mencium jari Devonia.
Yang disoraki oleh gadis-gadis lain. Untungnya Devonia penggemar buku
klasik, hingga ia dapat mengimbangi kalimat2 sok romantis dari Caspard. Tanpa
ada yang menyadari bahwa disudut lain, sepasang mata menatap sedih.
Berjalan
menuju lorong kelas, rombongan Devonia dihandang oleh sekelompok gadis berambut
pirang. Dengan ketus mereka bertanya apa hubungan gadis kampung seperti Devonia
berani bergurau dengan Caspard. Devonia dibuat bengong. Namun Lisa dan Cecilia membantah dengan
sengit. Ada adu mulut yang keras hingga seorang satpam terpaksa membubarkan
mereka. Devonia akhirnya belajar kalau itu adalah gank Le Belle adalah groupies
Caspard. Tidak ada seorang pun boleh menyentuh Caspard. Barulah Devonia
mengerti bahwa Caspard dan Dewata adalah duo yang sedang naik daun. Banyak yang
mengidolakan mereka. Ketua Le Belle
bernama Louisa. Anak pejabat tinggi Paris, di temani dua kroconya, Cara dan
Delilah.
Di
sudut taman, Louisa tidak terima perlakuan Lisa dan Cecillia. Tetapi lebih lagi
pada Devonia. Dia benci gadis kulit coklat itu berhasil merebut perhatian
Caspardnya. Ia pun menyusun rencana untuk menyusahkan hidup Devonia, atau
namanya bukan Louisa. Delilah dan Cara menyetujui. Mereka berdua juga tidak
rela.
Hari-hari
kampus Devonia mulai berwarna-warni. Terkadang ia bahkan diantar oleh Caspard,
dan ada rumor bahwa gadis asia itulah pacar Caspard. Le Belle sibuk mencoba
menjebak dan menghancurkan hidup Devonia. Mulai dari membuang desain yang sudah
tenggat. Hingga menyebarkan rumor kalau ia tidur dengan salah satu dosen demi
nilai baik. Tetapi selalu ada Cecilia dan Lisa yang membantunya. Bahkan Lisa
yang begitu sering membantunya mengerjakan tugas sampai berkata kalau begini
terus ia bisa jadi desainer juga.
Louisa
merasa benci. Karena makin hari Caspard juga makin dekat dengan Devonia.
AKhirnya ia menyiapkan jebakan terakhir.
Yang pasti kali ini dia akan berhasil menyingkirkan Devonia. Mengingat ayahnya yang pejabat tinggi Paris,
pasti tidak sulit.
Hari
yang menyebalkan bagi Devonia. Sudah tidak terkatakan lagi berapa banyak surat
cinta yang harus ia sampaikan untuk Caspard.
Kali ini gadis mungil bernama
Jeanne yang menitipkan coklat dan bunga. Tetapi, Devonia tidak
berkeberatan. Karena ia selalu menganggp Caspard sepeti kakaknya, pengganti
Devon. Dan karena Devonia tahu satu rahasia hidup Caspard. Ia seorang gay.
Devonia bertekad akan membantu Caspard menjaga rahasia ini dari dunia. Tetapi,
berdekatan dengan Caspard berarti ia juga harus sering bertemu si Lucifer –
Dewata.
Sudah
begitu, tadi ia terkunci di ruang aula. Benar-benar kesalahan yang konyol.
Ketika berhasil keluar, Lisa dan Cecilia sudah lama meninggalkan kampus.
Buru-buru ia pulang. Di tengah jalan ia merasa ada orang yang menguntit. Ia pun
mempercepat langkah.
Tiba-tiba
dari arah pojok, sebuah Ducatti mengebut ke arahnya. Devonia nyaris membeku,
namun ada tangan kokoh yang menariknya ke pinggir. Ternyata Dewata. Ducatti itu
kabur. Dewata terluka ringan, namun Devonia berusaha membujuknya ke rumah
sakit. Dewata menolak. Ia hanya ingin Devonia segera sampai ke apartemen.
Sepanjang jalan, mereka mengobrol. Walau awalnya terkesan kaku. Ternyata,
Dewata sangat menyenangkan. Devonia merasakan hatinya berdegup kencang.
Sesampainya di depan apartemen, Dewata memandangnya lalu mengingatkan agar
selalu berhati-hati. Ia curiga Louisa ada di balik kejadian tadi. Sesaat
sebelum pergi, Dewata dan Devonia saling memandang. Dan entah khayalan saja,
Devonia merasa melihat setitik bening bergulir di pipi Dewata. Air mata ataukah
keringat?
Sesuai
yang diduga, berita Devonia hampir mati ditabrak tersebar dalam sekejap mata.
Bahkan ada yang mengatakan Devonia sudah meninggal. Yidak terkira betapa
kesalnya Louisa ketika melihat Devonia masih ke kampus tanpa kurang satu apap
pun. Sorenya Caspard datang ke gank Le
Belle dan meminta mereka untuk berhenti mengganggu Devonia. Atau mereka akan
merasakan akibatnya. Louisa mengangguk pasrah.
Beberapa
hari Devonia tidak melihat Caspard. Ia mencoba mencarinya namun tidak bertemu.
Ternyata, Caspard merawat Dewata. Lukanya cukup parah. Dewata sedang curhat soal Devonia. Caspard
berkata kalau Dewata benar-benar bodoh. Kalau suka harusnya langsung bilang
saja. Ngapain malam-malam menguntit dan berusaha menjaga seperti itu. Dewata
kemudian berkata kalau itu tidak mungkin terjadi. Karena dia lah yang membunuh
Devon, kakak kembar Devonia. Ia menerima beasiswa karena ia ingin melarikan
diri. Mereka tidak tahu kalau Louisa sedang menguping. Kali ini kartu As sudah
di tangan.
Di
apartemen, Devonia masih teringat kejadian Ducatti itu. Ia mengingat bagaimana
Dewata menolongnya. Hatinya berdegup kencang setiap kali ia memikirkan Dewata.
Namun ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. Kemisteriusan Dewata dan sikap
dinginnya. Devonia merasa Dewata membencinya.
Louisa
mengundang Devonia makan malam dengan dalih minta maaf. Walau curiga Devonia
memenuhi undangannya. Di sana ia mendapatkan tawaran. Tinggalkan Caspard dan
sebagai gantinya Louisa akan memberitahu siapa yang membunuh kakanya. Devonia
awalnya menganggap hanya gertak sambal. Namun ia teringat, ia tidak pernah
bercerita apa pun tentang Devon. Betapa
terkejutnya Devonia saat mendengar Louisa menyebutkan detil kecelakaan dan
siapa yang melakukannya.
Devonia
dengan marah mendatangi tempat Caspard dan Dewata. Ia melemparkan dendamnya
yang hanya di telan oleh Dewata. Di sana tanpa sadar terucap kalau Devonia
mencintai Dewata. Saking terkejutnya Dewata hanya diam mematung. Namun nasib
memang kejam. Diam-diam Caspard meninggalkan mereka berdua. Lalu menyambar
kunci Ducattinya dan mulai mengebut.
Sesampainya
di kota, Caspard menyambar kerah baju Louisa dan berkata kalau kali ini dia
sudah keterlaluan. Ia lalu memuntahkan apa yang ia pikirkan, karena Louisa
bukan tipe gadisnya. Jadi sia-sia saja semua yang ia lakukan. Louisa yang terluka menjerit-jerit dan
berkata kalau ia sudah lama menyukai Caspard. Karena tidak tahan lagi, akhirnya
Caspard mengatakan kalau ia gay. Itulah sebabnya Louisa bukan tipenya. Louisa
yang shock akhirnya diam mematung, membiarkan Caspard pergi.
Ketika
hendak pulang, Caspard melihat Dewata berjalan linglung. Karena tidak mampu
menemukan Devonia dimana pun. Caspard membantu partnernya mencari. Di sana ia
pun mengaku bahwa hatinya terluka melihat Dewata begitu sedih. Bagaimana pun juga
ia selalu menyukai Dewata. Tetapi tentu ia tidak ingin Dewata menjadi gay
seperti dirinya.
Rumor
tentang Caspard yang gay rupanya tidak mempengaruhi jadwal manggung keduanya.
Bahkan ada seorang agen yang tertarik mengorbitkannya. Mereka pun masuk studio
untuk menyiapkan materi. Di sela-sela itu, Dewata dan Caspard terus mencari
tahu keberadaan Devonia. Kian hari, dewata semakin letih dan sedih.
Sementara
itu Devonia rupanya kembali ke rumah di Jakarta. Ia merenungkan banyak hal
dalam hidupnya. Kini ia harus memilih, menjalankan dendamnya atau memaafkan
pria yang amat ia cintai. Hatinya terbelah. Ia menangis di depan nisan
kakaknya. Tiba-tiba ia merasakan bahunya ditepuk. Ketika ia menoleh, Dewata
berdiri disana. Ia mengutarakan isi hatinya. Devonia luluh dan memilih
memaafkan. Mereka berdua berpelukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar