Sabtu, 28 Juli 2012

Matter for Me

This is matter to me. Why should I do something that crossing my heart?
Aku ternyata tidak pernah menyesal dengan yang telah kuputuskan sebulan lalu. Aku juga tidak pernah menyesal memutuskan yang kulakukan hari ini. Aku tidak sedang menyesal. Setiap pilihan mengandung resiko. Setiap resiko adalah masalah. Setiap masalah adalah kesulitan. Dan setiap kesulitan, sedang dihimpit dua kemudahan.
Suatu hari Jumat medio 2010, aku sedang duduk di ruang kerja kantor regional Makassar. Kami baru saja mendapatkan pelatihan Manajemen Proyek dari seorang ibu trainer PM. Aku bergumam kepada rekanku.. "Thanks God Its Friday. Besok hari tidur dan senangsenang". Untuk diketahui,sehari sebelumnya aku baru saja menyelesaikan tugasku di sebuah kota yang jaraknya 6 jam dari Makassar, setelah berminggu-minggu aku disana.
Tiba-tiba, ibu trainer tadi melotot kearahku sembari berkata "Jadi kamu tidak menyukai pekerjaanmu".
Otakku sedang mencerna saat ia melanjutkan kalimatnya "Kalau kau mencintai apa yang kamu lakukan, seharusnya tidak pernah ada bedanya hari Sabtu atau Senin. Seperti kau ingin bertemu pacarmu setiap saat."
JLEB. Kami dalam ruangan itu diam. Dan membenarkan. Dan aku juga menyadari kalimatnya.
Dan kalimat ibu trainer tadi, masih menggantung di udara kamarku hari ini. Saat aku menyadari, sebulan terakhir ini, betapa aku amat merindukan Sabtu dan Minggu, seakan hari lain adalah musuh.

Dan ini yang akan kulakukan.
What is matter to me, I will do it however difficult.
Apa yang penting buatku kulakukan. Keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar