Rabu, 19 Maret 2014

I Dont Know What I Want To Do

I am clueless.
Pertama kalinya aku dikirim ke sebuah kota yang terlalu menarik untuk diabaikan. Batam. Dan baru masuk hari ke-4 disini aku merasakan nausea diperutku setiap pagi. A morning complaint? Sure,I think so.
Nause itu perasaan muak. Moodku tidak pernah membaik dan aku tidak pernah merasa semangat. Strange? Yes. Biasanya aku menjadi sangat bersemangat saat ada kesempatan belajar hal baru. Dan kesempatan kali ini rasanya aku hanya ingin pulang ke Jakarta dan anehnya, kangen dengan kemacetannya.

I am in a strange business. Orang-orang BUMN itu disini menganggap anak perusahaan tempatku bekerja tidak pernah mendukung kegiatan mereka. Jadi,secara personal,sikap mereka juga tak pernah memandang kami sebagai orang yang layak dipandang.

I am in a strange hood. Di kantorku, aku merasa sedang dan selalu mengalami pem-bully-an. Karena aku bekerja di divisi business development yang menjadi musuh semua orang,dan dianggap tidak punya kerjaan,tidak pernah ada produk dan tidak ada manfaat bagi perusahaan. Entah mengapa itu aneh mengingat mereka yang melakukan bully baik secara terang-terangan maupun dibelakang bahu kami, performanis kerja mereka juga tidak bisa dibilang menguntungkan perusahaan. I know that, I have a data sheet.

I am in a strange class. Bayangkan kalau kesempatan yang kamu dapat adalah untuk belajar PLC. The things that I never heard or care before. Dan bagian telekomunikasi didalamnya adalah 10 persen. Aku berpikir untuk apa aku berpura-pura minat pada kelas ini? Hari ini aku membolos, yea,aku merasa bersalah tentu pada perusahaanku,tapi mereka jelas harus belajar untuk mengirimkan orang yang tepat dalam bisnis yang tepat disini.

I am with the strange class member. Dengan 90 persen orang didalamnya mempertanyakan untuk apa orang telco mempelajari gas dan mengirimkan orang dengan pengetahuan dasar tentang telekomunikasi kedalam kelas yang sebagian besar penghuninya adalah mereka yang sudah sangat paham tentang materi yang disampaikan di kelas. Aku ada diantara dua pilihan. Mendengarkan dengan resiko aku muntah,atau mengabaikan dengan resiko aku tidak membawa apapun sekembalinya aku ke Jakarta nanti.

Aku dengar bahwa kami juga akan mulai belajar telemetri LNG. Aku bukan tak mau menerima ide hebat itu,hanya saja,aku bukan orang yang tepat untuk memulai itu. Aku tidak punya pondasi yang benar untuk memulai sebuah ide. Dan ide saja tidak cukup untuk dijalankan. Ia harus didukung orang yang tepat, adalah alasan kuat untuk memulai ide yang tidak murah ini.

I am clueless.