Kamis, 06 November 2014

Hari Ini

Akhir 2014.

Duduk didalam sebuah kubikel yang nyaman, kopi mengepul, roti hangat tersaji, tapi tengkukku berat.
Aku lupa bahwa perlahan aku melupakan diriku sendiri. Bukan, bukan tentang pergi ke salon merawat diri, membeli baju, menghias diri, mematut wajah. Bukan soal yang seperti diistilahkan banyak orang dalam frasa "me-time".
Kurasa aku sendiri yang sudah menghilangkan waktu untuk diriku sendiri, dan sibuk entah oleh apa. Setiap pagi aku mencoba menghibur hatiku sendiri mengatakan bahwa hari ini aku akan mulai mengejar mimpiku lagi dan tidak akan terjebak melakukan hal-hal yang selalu kulakukan hanya untuk menjauhkan aku dari mimpiku.
Hari ini air mataku menetes mengingat betapa jahatnya aku pada diriku sendiri. Betapa kerasnya aku, dan bukan hidupku, pada diriku sendiri. Mengingat betapa mudahnya aku melupakan apa yang sudah menjadi titipan Tuhan untukku setelah usaha yang susah payah dalam kelahiranku dari rahim ibuku.

Betapa mudahnya aku melupakan diriku sendiri.

Aku mengingat dulu saat aku hampir menuju kelulusanku dari kampusku tersayang UII. Aku duduk di rumput bandara, melihat pesawat beterbangan melintas, dan terbersit doa permohonan yang sepertinya langsung ditangkap malaikat untuk disampaikan kepada Raja. Doa yang kemudian Dia kabulkan tak lama kemudian. Untuk menerbangi Indonesia. Kini Raja yang sama mengabulkan doaku bertahun lalu saat aku masih terjebak di hutan sawit di pedalaman Jambi , agar Ia membukakan jalanku duduk di kubikelku sekarang, dan lagi-lagi Ia mengabulkan itu.

Siang ini aku merasa aku sudah sangat jahat karena aku mengucap keinginan yang bahkan aku tak tahu akan seperti apa. Seperti anak kecil yang merengek meminta permen tanpa ia paham, permen itu enak tapi akan membuatnya menderita dalam batuk. Aku mulai berhenti meminta, karena aku tak tahu apa yang terbaik bagiku. Karena rasanya semua jalan justru menjauhkan aku dari diriku sendiri.

Hari ini aku menyadari jarak yang semakin lebar antara aku dan diriku itu. Semakin lebar jarak, semakin aku sedih, dan semakin aku depresi. Seperti diriku itu adalah sahabat terbaikku, tempat aku bercerita, dan saat ini ia jauh disana. Aku tahu aku harus melepaskan semua yang membuatku berjarak. Tapi aku tak tahu aku harus mulai dari mana.

Aku hanya tahu bahwa aku harus mulai peduli pada impianku, pada bakatku, pada kemampuanku, pada diriku sendiri. Selama ini aku sadar, ia tak pernah dipercaya bahkan oleh aku sendiri. Selama ini aku lari dan tak pernah peduli apa yang sudah kulakukan sehingga kami bisa begitu jauh.

Dan aku baru sadar, saat aku sudah mulai sangat depresi saat itu aku sadar aku sudah mulai kehilangan diriku sendiri.

Dan aku takut. Aku takut aku sendirian saat menghadap Tuhan, dan Dia bertanya kemana diriku yang asli yang Dia berikan untukku. Dan aku menjawab, bahwa aku sudah kehilangan dia.

Aku ingin sekali memulai untuk membangun jembatan dan mengenyahkan jarak, meski aku tak tahu bagaimana.

Aku akan memulainya hari ini.

Rabu, 02 April 2014

Menjadi Ibu (Rumah Tangga)

Menjadi Ibu dan kemudian bekerja di rumah adalah sebuah opsi yang awalnya tak terbersit dalam pikiran. Tetapi suami kemudian mencetuskan ide luar biasa itu disaat malam terakhir pertemuan kami sebelum ia pergi ke Balikpapan.

Aku terpikir untuk karir satu itu. Yang jelas untuk saat ini aku sudah bisa membedakan apa itu pekerjaan/jabatan dan karir. Jabatan adalah apa yang kita kerjakan sementara karir adalah hal yang mampu menumbuhkan kita.

Saat kita sedang bekerja dan kita berkembang, berarti kita sedang meniti karir kita. Dan bekerja adalah berada dimana saja, termasuk ketika di rumah, atau menjadi kepala rumah tangga.

Jadi, opsi menjadi ibu rumah tangga itu memang termasuk karir,bagiku.

Tidak ada yang perlu ditakutkan sepanjang selama hayat dikandung badan,selama kita berkembang,disanalah kita sedang berkarir.

:)

Rabu, 19 Maret 2014

I Dont Know What I Want To Do

I am clueless.
Pertama kalinya aku dikirim ke sebuah kota yang terlalu menarik untuk diabaikan. Batam. Dan baru masuk hari ke-4 disini aku merasakan nausea diperutku setiap pagi. A morning complaint? Sure,I think so.
Nause itu perasaan muak. Moodku tidak pernah membaik dan aku tidak pernah merasa semangat. Strange? Yes. Biasanya aku menjadi sangat bersemangat saat ada kesempatan belajar hal baru. Dan kesempatan kali ini rasanya aku hanya ingin pulang ke Jakarta dan anehnya, kangen dengan kemacetannya.

I am in a strange business. Orang-orang BUMN itu disini menganggap anak perusahaan tempatku bekerja tidak pernah mendukung kegiatan mereka. Jadi,secara personal,sikap mereka juga tak pernah memandang kami sebagai orang yang layak dipandang.

I am in a strange hood. Di kantorku, aku merasa sedang dan selalu mengalami pem-bully-an. Karena aku bekerja di divisi business development yang menjadi musuh semua orang,dan dianggap tidak punya kerjaan,tidak pernah ada produk dan tidak ada manfaat bagi perusahaan. Entah mengapa itu aneh mengingat mereka yang melakukan bully baik secara terang-terangan maupun dibelakang bahu kami, performanis kerja mereka juga tidak bisa dibilang menguntungkan perusahaan. I know that, I have a data sheet.

I am in a strange class. Bayangkan kalau kesempatan yang kamu dapat adalah untuk belajar PLC. The things that I never heard or care before. Dan bagian telekomunikasi didalamnya adalah 10 persen. Aku berpikir untuk apa aku berpura-pura minat pada kelas ini? Hari ini aku membolos, yea,aku merasa bersalah tentu pada perusahaanku,tapi mereka jelas harus belajar untuk mengirimkan orang yang tepat dalam bisnis yang tepat disini.

I am with the strange class member. Dengan 90 persen orang didalamnya mempertanyakan untuk apa orang telco mempelajari gas dan mengirimkan orang dengan pengetahuan dasar tentang telekomunikasi kedalam kelas yang sebagian besar penghuninya adalah mereka yang sudah sangat paham tentang materi yang disampaikan di kelas. Aku ada diantara dua pilihan. Mendengarkan dengan resiko aku muntah,atau mengabaikan dengan resiko aku tidak membawa apapun sekembalinya aku ke Jakarta nanti.

Aku dengar bahwa kami juga akan mulai belajar telemetri LNG. Aku bukan tak mau menerima ide hebat itu,hanya saja,aku bukan orang yang tepat untuk memulai itu. Aku tidak punya pondasi yang benar untuk memulai sebuah ide. Dan ide saja tidak cukup untuk dijalankan. Ia harus didukung orang yang tepat, adalah alasan kuat untuk memulai ide yang tidak murah ini.

I am clueless.

Jumat, 28 Februari 2014

March Bucket List

1. Belajar main Bowling
2. Bikin GiveAway buat bikin buku tentang bucket list & start writing!
3. Finishing project triple play
4. Finishing project SPBG
5. Nurunin berat badan 3 Kg
6. Ga makan nasi at all and being healthy
7. Nabung reksadana
8. Belajar bahasa Inggris nd Arab
9. Memulai meditasi
10. Olahraga tiap hari
11. Mengunjungi panti asuhan
12. Punya "tabungan untuk akhirat"
13. Bikin situs sendiri
14. Mudik ke Jogja
15. Persiapan kehamilan

Nahahaha gitu deh. Buat flowchartnya nanti menyusul. =p



Another #DaysOfChange #Renewal

Yes. Februari beres. Ga banyak yang bisa dibilang kemajuan,tapi seenggaknya aku melakukan progress. Apa aja sih? Ya gini lah kira-kira :

1. Berhasil ga makan nasi selama 2 minggu hahaha
2. Nurunin berat badan 0.5 Kg ahahaha makin ngakak
3. Soal kerjaan? Seenggaknya ada titik terang buat sebuah project
4. Berhasil olahraga selama 2 minggu ini meski ga lebih dari sejam hehe
5. Berhasil ikut course buat Self Healing dan pijat memijat

Yah baru itu sih,tapi seenggaknya ada progress kan =P *ngelesKekBajaj


Jumat, 21 Februari 2014

#DaysOfChange #5

"I write to empty my mind and to fill my heart"-Paulo Coelho.

Entering my 5th days of #DaysOfChange . It feels great. Today I listened to Lady Antebellum with their Hello World. Somehow,I dont know why I am feeling sad and empty.

First time I listened to this song was when I was in China and remember that I was alone at that time. Someone walked to me and say hi. And the other guys talked the same Hi.

I remember the first time I went to abroad and alone. And suddenly I missed that moment so much. I missed being lost and alone but actually I am not so alone because you know, I have other guys from another side of universe.

Today I miss them so much.

And suddenly sad.

Dont know why.

Kamis, 20 Februari 2014

#DaysOfChange #4

Hahaaa

Already got the day #4.
It is more challenging now. Aku masih tetap tidak makan nasi tapi makan yang lain haha. For example ayam,sayuran,tahu etc.
Today I met some guys from Indonet. Guess what,they are ready to help me to working out together compile our triple play. Hmmmm,kalau ini adalah janin,mungkin usianya sudah masuk bulan ke-7.

Dan punya beberapa ilmu baru berhubungan dengan perhitungan investasi,proposal penawaran dan skema kerjasama.
Hari ini aku chat dengan seorang teman lama dari Ukraina,if you forgot,his name is Oleg. The man with horsetail and blue eyes. Kind of nice conversations.

Also,I am looking for an idea for my book. And today I got a theme. They are about Bucket List. And maybe the main theme is about 30 before 30. It is kinda 30 things you want to be done before you reach 30.

Some people fall and some raise. Some people cry some people laugh. Some people want to stay forever in their 20 something,some people need new hope in their 30 beginning. So it is all about things we want to be achieved before aour 30. Oh yes, and now I am on my way to be 30 hahaha

It is okay. At least,I have started my tag #DaysOfChange for starting 30 days something. :)

So,what is your 30 days of something? Share to me.

Rabu, 19 Februari 2014

#DaysOfChange #3

Biarpun belum pulang dan masih duduk di kubikel nan loetjoe ini,marilah kita review hari ini.

Despite the day has not over yet,I'll keep you posted anyway.

Dimulai dari pagi hari dengan sukses mengusir kemalasan. Bangun sedikit kesiangan,dan berlari kearah halte busway tepat pukul 5.30 AM.
Lalu mengisi satu jam kedepan dalam kubangan mesin-mesin pencacah kalori. Well,kalau hari sebelumnya aku cuma bisa menyelesaikan sesi latihan kardio untuk 4 kilometer,hari ini aku menyelesaikan berbagai sesi dalam 5 kilometer. Not bad for a newbie.

Pekerjaan menunggu. Actually I have so many things to be done. I mean,randomly,some random jobs come and wait for me. Actually again,that was a new knowledge.

Contohnya. Di mejaku sudah ada kertas berisi request assisting pengadaan produk SAN. Even I just know SUN. SAN ini adalah Storage Area Network. The f*cking sales team asked me to assist them how to everything about this product. In the morning I became a presales engineer. Jadi,mau tak mau aku menelan semua modul tentang SAN dan bagaimana itu bisa diaplikasikan di jaringanku.

Matahari sedikit beranjak siang. Dan aku berubah menjadi engineer FO untuk pekerjaan pembangunan backbone Jakarta-Karawang.

Selepas sore,my boss called me on the phone. He suddenly asked me..really asked..."Berapa biaya yang dibutuhkan oleh satu perusahaan kalau dalam kawasan itu dipasang FTTH?"..thats all and he hang up the phone. He didnt mention..oh he forgot to mention the size of his kawasan,the amount of his perusahaan and what form he used to define his biaya itu. He forgot to mention the most important variable thing for me to calculate the investment. So in 10 minutes I flash calculate it for him. Recall all iLma(s) that I have in my mind,and asked them to calculate the most impossible investment ever. Ini semacam kutukan mungkin,atau cobaan,atau uji nyali,mengingat tema Tugas Akhir S1 ku dulu tentang menghitung bilangan tanpa form. Mampus kau dikoyak karanganmu sendiri.
Okay,so I called my boss and we talked bla bla bla. So you can take a lesson here. For one company in an industrial area,if we applied FTTH for them,they need to charge IDR 15.000.000 each.

And that's not over. My job is still continuing ...learning for Fleet Management System for a small discussion with my boss tommorrow morning.
So right now,I have some moduls with different subjects in my table. One for Storage,one for Fleet Management,another for triple play.

And near the end of the day,my friend told me that my clothes on backward. Alias kebalik. Ahahahahhaa well well well.

And I miss my husband so much. I want him to be here. Huhuhu

He is also one of my reasons why I run my #DaysOfChange. These are the small steps everyday to make a big impact in future days. 

Okay,this is my 3rd day without rice. Hohoho...

Dont worry,I am fine.

This is my life. That is why I "love" it. Random is very good to live a life. Keep consistent. Stay Real.

See you


Selasa, 18 Februari 2014

#DaysOfChange #2

Hellooow. I see you again at 09.22 PM.
Hari ini hari keduaku. On what? I challenge myself to be different. Random. Everything. I challenge myself to run 4 km a day and today I achieved it.
Sesiangan aku ada di sebuah meeting di perusahaan distributor gas. I learnt a lot. Dan fakta bahwa hari ini aku menjadi motivator buat temanku yang desperately depressed karena belum punya anak setelah 3 tahun menikah.
Somehow,most people dont see,that children is just another form of gift. Actually,God already gave so many gifts,the big one is your wife or husband. They are the first gift and please be thankfull about this.
And again,your present situation is just future of yesterday. See? This bad time never stay too long. Because today will be the past of tommorrow and....everything you did today,make sure your future will thank to you. Even it is just a very small act like helping friends or smile or read good books,make sure everything you do today will encloser you to your dreams. An imaginary line of dreams in front of your face and you see them everytime.
Make it happen.
Good nite

Senin, 17 Februari 2014

#DaysOfChange #1

Apa sih maksud hastag itu? Iya,itu hastag penanda bahwa hari ini hari pertama aku kembali.
Kembali mengingat aku yang dulu pernah jauh lebih baik dari aku kemarin dan hari ini.
Dulu aku ngga cengeng loh,dan ga gampang patah. Mantan bosku di PMA jauh lebih ganas daripada yang pernah kualami. Bahkan kolega wanita di PMA tadi punya kelainan jiwa dimana dia selalu menyakiti orang lain saat dia tertekan. You know,I was survive. Even better.

Yah hari ini aku marked sebagai hari aku mulai mengingat kembali banyak mimpiku,lalu kugantungkan itu tepat lima senti didepan jidatku yang amat lebar ini,lalu aku berjalan dan bergerak kemanapun dengan daftar imajiner yang tampak nyata tadi.
Pelan tapi pasti aku jadi tau dan sadar tujuan.

Jadi,pagi tadi aku menyelesaikan sesi latihan di gym for about 1 hour,lalu aku puasa nasi dan camilan hari ini,gula berkurang banyak,dan air putih secara ajaib lebih sering masuk tubuhku. Lalu aku berhasil membuat kontak dengan satu provider triple play plus membuat janji temu. Dan salah satu teman berjanji membantuku mencari kos baru dekat kantor. Aku menelepon rumah dan mengabari kirimanku. Mereka terdengar happy. Lalu.....aku masih berusaha mencari cara terhubung dengan Google via Linkedin hahaha.
Yah begitulah hari ini.
Overall,hari ini menyenangkan.
Good nite..

Rabu, 12 Februari 2014

Penting Jadi Baik

Pernah denger kalimat ini :
Jadi orang penting itu baik,tapi lebih penting jadi orang baik.

Penting untuk jadi orang baik,apapun situasi yang kita jalani. Akan ada banyak waktu dimana orang baik itu tidak selalu penting buat orang lain. Penting untuk tetap baik pada orang yang sedang tidak baik sekalipun pada kita.
Kenapa bisa begitu? Karena apa yang kita tanam,kita sendiri yang menuai.
Rasanya memang sangat tidak enak saat mencoba mempertahankan prinsip itu. Kamu begitu percaya pada orang yang kamu anggap penting lalu rasa percaya itu menguap beberapa kali karena kamu dibohongi,tapi kamu masih tetap percaya karena bagimu,dia adalah orang penting. Meski tidak baik.

Jadi hal terakhir yang kamu lakukan,dan tampak bodoh adalah kamu memilih untuk percaya.

Kamu harus tetap menjaga dirimu tetap baik,karena Tuhan melihatmu (well,kalau kamu tidak percaya Tuhan sedang menatapmu,kamu bisa memegang keyakinan bahwa kalau kamu tidak baik,suatu hari tanaman kamu akan menghajarmu atas kejahatan yang kamu lakukan).

Sudahlah,penting untuk jadi baik,meski itu tidak dianggap penting oleh orang lain.
Trust me. God watch.

Bencana Nasional : Urbanisasi

Akhir-akhir ini memang alam sedang "gerah". Mulai dari banjir di Jakarta, Sinabung meletus,Manado secara mengejutkan banjir,lalu Kelud memanas,dan di beberapa lokasi terasa gempa bumi meski skalanya ringan. Orang-orang menyebutnya sebagai bencana. Bantuan mengalir dan pengungsi sedikit terbantu. Banyak orang kemudian membentuk korps relawan, konser amal hingga mendatangi langsung lokasi bencana untuk turun tangan. Mereka menasihatkan kesabaran hingga tepukan dukungan di bahu pengungsi.

Buat saya, bencana yang disemburkan oleh alam memang harus dimaklumi. Saya dulu juga sempat mengalami bencana gempa bumi Yogya 2006 silam. Seperti halnya manusia punya siklus alamiah mereka untuk menuangkan apa yang dipendam lama. Maka alam pun punya hak yang sama.

Lalu apa bencana yang tidak boleh dimaklumi? Apa yang harus disebut oleh bapak Presiden kita sebagai bencana nasional? Yaitu urbanisasi.

Urbanisasi,as we know it. Adalah suku kata yang berarti perpindahan manusia dari sub urban area ke urban area. Dari desa ke kota. Dari kampung ke negara.
Kegiatan yang sepertinya biasa saja,namun sekarang sudah harus disebut sebagai bencana. Mengapa begitu?
Karena saat ini urbanisasi menuju Jakarta seperti banjir yang disengaja,dan tidak dapat dibendung lagi. Kalau kita masih bisa menangani banjir air, saat ini kita sudah tidak bisa menangani banjir yang disebabkan oleh kita sendiri, banjir manusia.

Pagi ini ada dua orang ibu pingsan dalam Komuter Bogor tujuan Tanah Abang. Setiap pagi moda ini selalu penuh sesak dan tidak bisa disebut manusiawi untuk menampung banyaknya manusia. Tak cuma itu, moda publik lain seperti Trans Jakarta juga mengalami hal sama.
Itu adalah salah satu contoh bencana nasional kita. Manusia berbondong-bondong pergi ke Jakarta. Mencari nafkah,meninggalkan kampung halaman mereka,yang sebenarnya bisa jadi lebih besar daripada Jakarta. Tetapi kemewahan dan hingar bingar Jakarta menjadi magnet.
Seperti dalam film Zombie dimana mayat hidup itu tertarik pada sesuatu yang bercahaya dan bersuara.
Saya juga salah satu penyebab banjir manusia tadi. Saya pergi ke Jakarta untuk mencari uang,yang mungkin belum bisa disediakan oleh kota asal saya. Dan harus diakui, Jakarta makin sesak dari tahun ke tahun. Menjadi tidak manusiawi. Manusia hidup di tepi sungai,kumuh,bersama dengan kotorannya sendiri,sampah dan kemudian menjadi kriminil, dan itu tetap dimaklumi oleh kita semua. Orang-orang bertengkar kemudian saling bunuh. Pejabat sibuk melakukan pencitraan demi keberlangsungan jabatan mereka. Baliho calon legislatif yang menjanjikan perubahan terpampang persis didepan perkampungan kumuh yang tidak ada perubahan, terpajang besar-besar didepan pasar tradisional kucel yang tampak kurang sentuhan, terpasang disetiap tiang listrik jalanan yang dipenuhi kendaraan. Presiden sibuk main media sosial dengan kalimat yang selalu dapat dijumpai di buku PPKn manapun. Mobil-mobil mewah berseliweran dengan satu penumpang dan memenuhi jalanan yang hanya itu-itu saja sejak jaman kemerdekaan.
Dan tidak ada satupun yang menyatakan bahwa fenomena penurunan kemanusiaan itu sebagai Bencana Nasional.
Tahun ini akan ada lagi wisuda mahasiswa. Dan tahun ini pula,Jakarta siap tidak siap harus menampung penduduk baru lagi,dan entahlah apa yang akan terjadi pada kota ini nanti saat banjir manusia ini menjadi simbol kematian kemanusiaan.
Itulah bencana nasional.
CMIIW

Selasa, 04 Februari 2014

Indah

Batuk dan radang tenggorokan melumpuhkanku. Banjir menggenangi Jakarta lagi. Pengungsi berkejaran menunggu bantuan. Sinabung sedang kemelut. Menyusul Kelud yang merenggut damai. Hari ini negara ini sedang berduka. Bencana yang kurasa dilahirkan dari manusia. Banjir kurasa satu-satunya bencana yang terjadi karena manusia ingin. Perumahan dan gedung pencakar dibangun,memang untuk menantang alam. Sampah bertumpukan dengan mayat manusia yang dihanyutkan di sungai. Air tidak bisa bernafas. Lalu ia meluap. Manusia menantang bumi,dan bumi memberi jawaban.
Minggu lalu aku nyaris tidak bisa mencapai kantorku di Slipi karena banjir yang nyatanya sudah menggenangi pusat kota. Jalan protokol Kuningan sudah tergenang. Entah berapa lama lagi kota ini akan jadi laut. Mungkin benar pada 2045 kota ini sudah jadi pantai.
Hidup semakin lucu saja. Aku lebih memilih menjadikannya kelucuan saat aku rasa banyak orang dibuat sakit karena menganggap hidup ini terlalu serius.
Seriously, apa yang menjadikanmu berpikir hidup itu hanya begini begini saja?
Look. Ada burung peliharaan disamping kamar kosku. Aku hafal nyanyiannya tiap beberapa menit. Pada suatu dini hari,aku terbangun. Lalu aku mendengar suara adzan subuh dari masjid. Semenit kemudian,aku dengar burung itu bernyanyi.
Malam lain,aku terbangun beberapa jam sebelum subuh. Aku menunggu subuh sembari menonton tv. Tidak ada suara lain selain tv,ac dan nafasku sendiri. Lalu saat subuh berkumandang,burung itu mulai bernyanyi persis dengan nada yang sama.
Aku melihat hidup ini unik sekali. Kita hanya harus berjalan,melihat pemandangan,tersenyum,memberi arti dan mati.
Hidup ini indah,jika kita tau apa artinya indah.
;-)

Sabtu, 25 Januari 2014

Bucket List : Namanya Juga Cita-Cita

Banyak orang ga tahu apa itu Bucket List. Kalau diterjemahin,ya artinya daftar buket. Tapi kalau dimaknai,itu artinya hal-hal yang ingin dikerjakan sebelum mati.
Oh iya,kalau kamu belum tahu,orang-orang yang terlalu optimis dan tidak memandang kemampuan itu biasanya dimiliki oleh orang bergolongan darah O. Dan kebetulan,aku punya darah O . Lagi, golongan darah ini adalah populasi terbesar di bumi,ya sekitar 46 % penduduk bumi deh. Kalau ga percaya coba goog.. You know,googling.

Apa hubungan Bucket List dengan golongan darah? Ya karena cuma golongan darah O yang terlalu antusias membuat list yang ingin mereka lakukan sebelum mati. Artinya, orang-orang yang memiliki bucket list ini biasanya amat suka main. Di matanya,cuma ada main,main,dan main. Dalam hal positif,bisa juga negatif,tergantung lingkungannya.

Nah,anyway,back to the track. Kalau disuruh membuat Bucket List,aku akan menuliskan ini :

1. Umroh
Umroh,naik haji atau perjalanan ke tanah suci. Somehow , come to my God's home is something...somehow...I meet ...with...I dont know....

2. Ke Amerika, Italia , Rusia, Inggris , Skandinavia
Tidak ada alasan spesifik tentang negara diatas. Pengen aja.

3. Punya kedai buku dan kafe
You know. Kemampuan terbaikku dalam hal ini adalah membaca buku,menonton film dan makan.

4. Punya Taman Kanak-Kanak
Aku memang tidak keibuan,belum mungkin. Tapi aku suka melihat anak kecil dan melihat mata mereka menatap dunia. Seperti aku melihat diriku sendiri.

5. Punya majalah digital
So I can captured everyday's life,and share it to peops!

6. Menyelam
Bukan cuma snorkling. Aku pengen menyelam. Dan menikmati heningnya dunia bawah laut. Riuh oleh spesies bawah air tapi hening. Bingung kan? Cobain deh

7. Hugs my mom,my grandma,my dad ALL THE TIME
I know God must -hundreds percents- say NO,but who care is?

8. Bisa bicara 5 bahasa asing dunia

9.  Punya perkebunan

10. Meninggal dalam Khusnul Khotimah

Yah namanya juga cita-cita. Di dunia ini apa sih yang ga mungkin.
Yang golongan darahnya bukan O, boleh loh punya bucket list. Karena dengan list itulah,kita bertahan hidup. Yuk ah


Januari Titipan Tuhan

Januari 2014 tinggal menghitung hari untuk disebut sebagai kenangan. Agak merinding juga menulis bulan ini sebagai kenangan. Padahal sebenarnya kalau diingat lagi,aku sudah menjadikan sekitar 28 bulan Januari sebagai masa lalu.
Cepatnya waktu berlalu ya. Januari 1986 saat usiaku baru 4 bulan,mungkin adalah saat paling bahagia sekaligus sibuk bagi orang tuaku, mbah uti dan mbah kakung. Januari 1991,adalah saat aku menjelang kelulusan kelas TK dan beralih ke SD. Januari 2000,adalah saat aku menjadi remaja SMA. Januari 2003 adalah saat aku memasuki sebuah universitas di Jogja. Dan Januari 2008 adalah saat aku meninggalkan keluargaku untuk bekerja merantau ke ibukota. Januari 2014, adalah saat keluargaku menyambut anggota baru mereka, yaitu suamiku.

See? Kalau bulan dan tahun hanya ditulis sebagai tulisan,ia akan tampak sebagai hal yang wajar. Tidak ajaib. Tidak gaib. Tidak magis. Tidak mengandung sesuatu yang membuatmu berhenti sebentar,dan bergumam "Cepatnya waktu berlalu".

Tetapi,jika Januari dari tahun ke tahun itu didalami lagi. Kita meluangkan waktu untuk menengok sebentar,kita akan sangat terkejut mendapati daya magis yang dihasilkan dari rentetan peristiwa yang disebut hidup.

Aku mendapati diriku termenung menatap sebuah kalender di meja. 2014. Terukir indah dengan tinta perak. Aku masih belum bisa mengatupkan mulutku.
Hatiku terus menerus berkata,hidup ini cepat sekali berlalu. Aku cepat sekali tumbuh. Keluargaku cepat sekali menua. Dunia cepat sekali berubah. Semuanya serba dengan kata cepat.
Aku merinding dengan kemagisan yang ditimbulkan dari yang dinamakan waktu.
Aku bahkan tidak bisa mengingat dengan tepat hari demi hari yang telah aku lalui di Januari 2000 misalnya. Jangankan Januari 2000, pada tiga hari lalu pun aku sudah lupa kenangan detailnya.
Manusia melupakan angka tanggal,bulan dan tahun. Manusia lupa 24 jam setiap hari yang mereka habiskan. Di akhir hari,yang terucap hanyalah Betapa Cepatnya Waktu.
Daya magisnya waktu seakan hilang ditelan kebutuhan untuk hidup. Daya gaibnya menguap di udara seiring kesibukan.
Tetapi sebenarnya kalau kita bersedia berhenti sejenak, daya itu akan kembali dan lagi,aku bilang, mulutmu tidak akan mengatup karena hatimu menjadi bimbang. Just like me now.

Aku berhenti sebentar,cuma untuk mengamati kalender. Aku bertanya,selama 28 kali Januari ini,apa yang sudah aku lakukan. Untuk orang tuaku,untuk nenek dan kakekkku,untuk adikku ,untuk agamaku,untuk aku sendiri. Aku menelepon orang tuaku,mereka masih seceria seperti 23 kali Januari silam. Aku menelepon mbah uti,ia masih sehangat 23 kali Januari silam. Aku menghubungi adikku,ia masih sekonyol 19 kali Januari silam. Hanya itu yang mampu kuingat dari tiap Januari.
Aku tidak mengingat detail hal yang kulakukan. Aku hanya mengingat kemanusiaan yang kuterima Januari demi Januari.

Tuhan menitipkan Januari itu kepadaku. Sadar atau tidak, yang diingat manusia hanyalah yang berhubungan dengan hati mereka. Mustahil,kita bertaruh,manusia bisa mengingat apa yang ia lakukan pada dokumen kerjanya pada 5 kali Januari silam. Tapi aku berani bertaruh,manusia akan mengingat kejadian apa yang menyentuh hatinya pada saat itu.

Itulah magisnya waktu. Ia adalah titipan Tuhan. Dan titipan Tuhan selalu terhubung dengan hati jika manusia berani menerima konsep ini. Magisnya waktu,adalah saat kamu diam. Mengingat kembali apa yang sudah kamu lakukan atas titipan Tuhan. Misal hingga hari ini kamu sudah dititipi 28 kali Januari,berapa banyak yang kamu lakukan untuk menyentuh hati orang lain? Menyayangi orang tuamu,keluargamu,membela Tuhanmu atau setidaknya,menggedor hatimu sendiri.

Meski itu sudah dilakukan,diakhir hari mulutmu akan tetap ternganga dan berkata "Cepatnya waktu berlalu..."

Tahu-tahu,kita semua hilang satu per satu. Pada saat itu,kita akan melihat kembali kalender di meja,dan berkata "Sebenarnya,semuanya itu semu kecuali hati"

Sembari menyesali perang perebutan kuasa yang sudah terjadi, kebencian terhadap rejeki orang , kedengkian atas keberuntungan teman, mencaci di media sosial seakan dirinya yang paling benar, menebar fitnah,memukul teman dari belakang,berebut harta warisan,dan mungkin menyekutukan Tuhan.

Waktu itu semu kecuali hatimu berani kau gunakan.

Begitulah...

Enjoy your heart. Cause world is a pseudo-life

Rabu, 15 Januari 2014

Ingat

Saat kamu ingin pergi secepatnya,ingatlah segala daya yang telah kamu upayakan untuk sampai disini.
Saat kamu ingin berhenti,ingatlah segala daya yang telah kamu kerahkan untuk berlari.
Saat kamu ingin keluar,ingatlah segala energi yang kamu pakai untuk menemukan pintu masuk.
Saat kamu ingin menangis,ingatlah berapa banyak mata yang menginginkan kamu tegar.
Saat kamu ingin menyerah,ingatlah jalan lapang hanya sejarak antara dahi dan lututmu.

Stay Strong

Jumat, 03 Januari 2014

Trying

I am trying so hard just to talk with you. Having a conversation,even a short one,is a pleasure.
I am trying so hard just to attract your attention.
I know it is wrong.
I know you are hers.
I know you are my crimson.
So therefore you be my cryptonite.
I am trying so deep...not to fall in love with you.

-haiku fiction poem-

Crimson Sore Kemarin

Sore kemarin saya menaiki bus Trans Jakarta dari kantor menuju Cawang. Saat saya mengalihkan pandangan dari ponsel, saya baru sadar, senja hari itu adalah senja yang sangat indah.
Awan biru sayu bergulung lembut membentuk lapisan serupa halaman kapas. Lalu rona sinar matahari yang hampir merunduk ke barat mewarnai langit berwarna jingga yang cerah. Bertolak dengan biru redup.
Kalau kalian tahu apa itu warna Crimson. Itulah yang saya maksud dengan warna senja sore kemarin.
Indah sekali. Sudah barang tentu ini bukan buatan manusia. Mereka,paduan awan dan matahari,telah membentuk komposisi unik yang mustahil dipikirkan partikel yang ada di angkasa.

Saya merasakan lembutnya terpaan crimson. Saya merasakan sebentuk hangat-meski saya berada dalam bus yang dingin-luruhan pancaran matahari barat.

Saya ingin sekali menangis. Entah untuk apa.
Yang pasti, crimson kemarin sore itu membabat habis keduniawian saya hari itu.

Terima kasih Tuhan untuk crimson sore kemarin.


Kamis, 02 Januari 2014

I am Angry Therefore I Write

Yes I am angry.
Therefore I write
And Wudhu
And put earphone in
And set music out loud

Yes am Angry

:)
But

Let people walk and talk
Let God let me walk my talk

Music On Problems Out

Weird

Yes. Weird.
I have tried for 6 months. And I think I am failed.

Oh God,I am not complaining any one of Your Trully Decisions. Not.
I am just feel weird.

I complained about these silly things :
1. Why people really love to talk and talk and never walk on it? They only walk and walk and walk. Just Walk. Talking about money. Money. Sex. Food. Life Style. Nothing else. Price Tags.
2. Why people really love to interfere others and they dont feel like..there are alot of things they responsible to do?
3. Why people really love to laugh for something unimportant?
4. Why people love to feel they are too important to work?
5. Why people keep busy on something not worth it.
6. Why there is no..like...jamaah
7. Why people seems like work like they have to...not because they passionate about
8. Why I cant be slow my pace here and finally i am dying to try to adapt in.

Should I find the faster job with faster hood? I dont know.

I really dont have idea about this.

STAY AWAY FROM ME.


Mengapa Masih Tertawa

Orang kadang kali bertanya dan lebih sering tertawa pada keadaan orang lain. Orang mentertawakan pekerja buruh pabrik,tukang parkir,dan mungkin tukang sapu di kantor. Mungkin bukan tertawa secara literal,tetapi merendahkan. Ada juga yang memberi penghakiman pada mereka yang sudah berusia mapan tetapi belum mendapatkan pasangan. Lalu yang terakhir, melirik sinis pada pasangan yang belum memiliki keturunan.
Kapan kita akan mulai berhenti bersikap seperti itu?
Logikanya. Saat seorang pimpinan memberikan tugas pada rekan kerja kita,mungkinkah kita tertawa dan mungkin sinis? Padahal rekan tadi belum tentu menikmati tugasnya. Dan saat kita tertawa,mungkin pimpinan tadi juga tersinggung karena perilaku kita.
Logika ini kita ambil sebagai halnya bahwa pekerjaan atau kita sebut rejeki, jodoh dan keturunan adalah tugas dari Tuhan untuk manusia. Saat kita tertawa merendahkan ketiga hal tersebut atas diri orang lain, sadarkah bahwa kita juga sedang merendahkan Tuhan. Karena tiga hal tadi adalah hak prerogatif Tuhan yang sama sekali diluar kendali keputusan manusia.
Layakkah kita masih tertawa melihat orang lain bekerja sebagai penyapu jalan, ketika teman tak juga menikah atau belum mendapat keturunan?
Ingatlah saat kita sedang congkak,dan diatas itu semua,kita sedang congkak dihadapan Penguasa Semesta yang juga memberikan kita apa yang ada saat ini.
Penyapu jalan mendapat rejekinya dari sampah di jalanan. Jodoh ada di tangan Tuhan seberapapun kita memaksakannya. Anak adalah jiwa yang diputuskan Tuhan untuk dititipkan pada manusia tertentu.
Ada hal-hal yang menjadi keputusan Tuhan mengapa Ia menerapkan demikian. Dan manusia,sama sekali tidak berhak memberi penghakiman. Bahkan tertawaan.

Tulisan ini pengingat penulis sendiri.

Bumi Manusia

Mendung merekah mengumbar tawa
Angkasa dipenuhi gelombang maya
Merambat merengkuh menghangatkan
Tapi palsu

Jarak bumi menjadi tak terarah
Tak terjangkau
Dekat menjadi jauh
Jauh tidak lebih dekat

Manusia berputar berpendar membentuk seruling
Membunyikan nada dasar tak bersentuhan

Bumi menjadi membosankan sejak itu

Sejak langit ternoda cahaya
Bintang mengundurkan diri
Tak pernah ada lagi kelam
Yang seharusnya dipancarkan malam

Bumi memang riuh
Tetapi sepi

Riuh oleh asa yang tak perlu

Sepi oleh keramaian

Yang menyatukan manusia
Dalam setangkup galaksi
Bernama Bimasakti

Aku sepi

Aku merindukan kolong langit
Aku merindukan manusia
Yang bicara cinta
Dan doa

Aku merindukan kelam
Menyaksikan bintang tertawa

Aku merindukan rengkuhan pegunungan
Yang gagah dan penuh kasih

Aku merindukan mendayung ombak
Yang lembut merenda rindu

Aku merindukan manusia
Yang tidak dimakan masa
Dikalahkan jaman maya
Gila

Ini gila
Aku tidak bisa

Aku tidak bisa

Aku tidak bisa
Melanjutkan nafasku
Jika bumi semembosankan ini

Kupikir Tuhan pun tak setuju