Minggu, 27 Desember 2020

Hampa Abu-Abu

 Hari ini 27 desember 2020

Aku mendapati diriku berkata jujur kepada suamiku, Taufiq, tentang perasaanku. Aku tidak memiliki perasaan apapun. Aku kosong. Hampa. Dingin. Abu-abu. Kelam. Retak. Patah. Entahlah.

Aku akan sangat mengerti kalau dia lalu kemudian menceraikanku. Aku akan sangat paham ketika orang tuaku murka. Aku akan sangat paham kalau dunia membenci aku. Wanita yang tidak tahu diri. Dianggap tidak tahu cara bersyukur. Kurang ibadah. Apapun you name it.

Tapi ini terjadi. Kekelaman ini menggerogoti aku. Hari demi hari. Dan itu terasa sangat menyiksa. Karena, setiap hari juga kamu harus tegak berdiri menggunakan kepalamu, untuk bekerja. Untuk mengurus rumah. Untuk memikirkan anakmu. Untuk menggerakkan roda kehidupan. Untuk memakai topeng. 

Itu sangat melelahkan dan semakin hari terasa semakin menyesakkan. 

Rasanya yang kuinginkan satu-satunya adalah keheningan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar