Kamis, 05 Desember 2013

Husband & Wife #1 : LDR

Dua hari lalu,3 Desember 2013 adalah tepat satu bulan menjadi isteri dari Taufiq Wahyu Ibrahim. Aku jadi Nyonya Ilma Ibrahim dong? Lucu yah :)

Menikah itu ternyata bukan cuma soal romantisme,sayang-sayangan atau sekedar panggilan mesra. Menikah ternyata jauh lebih detail daripada itu semua. Untuk hal terkecil tentang siapa yang akan mengantar baju kotor ke laundry, siapa yang membayar tagihan TV kabel, masakan makan malam apa hari itu,apakah pasangan siap untuk melakukan intercourse,dan hingga kondom merk apa yang akan dicoba. Sungguh, pernikahan adalah sebuah penyatuan dengan begitu banyak detail yang harus diperhatikan.
Kita memang melibatkan sisi romantisme dalam perjalanan pemenuhan detail tadi. Apalagi kalau perjalanan pernikahan itu diwarna dengan terpisahnya fisik oleh jarak. Lalu keduanya bekerja dalam tempo lama tiap harinya. Telepon adalah satu-satunya alat penghubung paling logis yang bisa dijalankan.

Setiap hari selalu berbeda. Tidak pernah ada hari yang sama. Ketika pada hari itu bukan hari yang menyenangkan,tidak selalu ada pasangan yang bisa menjadi tempat curahan hati. Kemudian kita tergoda untuk menelepon dan mencurahkan perasaan kesal hari itu. Tapi itu akan batal terjadi. Karena saat mendengar suaranya,kita akan menahan curahan itu dan lebih mengutamakan mendengarkan suara untuk hal-hal menyenangkan. Itulah. Menjalani detail dengan kedewasaan yang dituntut tumbuh setiap saat.

Menikah dan LDR,adalah hal yang langka terjadi. Tiga minggu setelah menikah,suamiku pergi ke pulau seberang,menjemput rejekinya.

Menikah juga adalah tentang menjalani detail dengan tingkat kepercayaan yang dituntut tumbuh tiap saat.

Itulah mengapa,menikah adalah tentang pemenuhan kehidupan.

I love you,Ibrahim :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar