Selasa, 10 September 2013

Semua Selalu Tepat Pada Waktunya

Dulu ga pernah percaya sama pernyataan diatas. Yaiyalah. Gimana kita bisa tau. Dasarnya manusia yang ga sabaran dan udah mikir ga enaknya duluan,makanya pernyataan diatas kayak impossible banget.

Tapi. Tapi. TAAAPII. Itu salah.

Seandainya manusia bisa lebih sabar dan tetap mikir bahwa Tuhan akan selalu menetapkan segalanya pada waktunya, pasti ga akan ada manusia sembrono dan suka galau seenaknya. Jangan selalu pakai logika. Meski waktu adalah zat yang ga nampak, ga semua hal yang ga nampak itu ga eksis.

Aku membuktikan pernyataan diatas.

Dulu medio 2009,aku pengen banget nikah dengan seorang pria dari Jawa Timur. Beuh,itu pengennya sampe bikin orang tua bingung. Posisiku waktu itu masih as a nomaden engineer. Dan dia di Surabaya. Kebayang kan gimana rungsingnya hubungan yang sudah jelas ga paten itu?Trus pengennya adalah stay di Jogja. Hahaha,kalo inget itu,ketawa sampe pengen pipis deh. Mati-matian diperjuangin,akhirnya putus juga.

Lalu ketemulah dengan calon suami sekarang. Kasusnya sama. Cuma kali ini,ga banyak harapan. You know, menghindari patah hati. Jadi dia juga kerjanya berpindah-pindah. Nomaden. Sering resign. Sering diluar Jawa. Aku juga begitu. Baru resign. Menyusun kembali karir di lokasi baru. Tidak sekota dengan si dia.
Bingung setengah mati kalau ditanya gimana kalau nikah nanti. Bayangannya cuma satu. Nikah dan pisah kota. Nikah dan usaha kotanya deketan. Nikah dan entahlah bagaimana.

Tapi berhubung pengen melangsungkan pernikahan. Melegakan orang tua. Ibadah menyempurnakan separuh agama, ya diniatin. Walau uang mepet. Keadaan tidak memungkinkan untuk menabung karena saking seringnya pindah kerjaan. Suer,awal tahun lalu saat ide menikah ini digulirkan, kami tidak tahu apa yang harus dilakukan karena keadaan ini. Dan saat prosesi lamaran pun, kami tidak tahu akan bagaimana keadaan ini.

Tapi betul-betul keajaiban Tuhan. Allah itu Maha Baik. Meski kami sudah terlalu banyak dosa,tapi Allah tetap baik pada kami dan mencukupkan semuanya buat kami.

Percaya ga percaya.

Iya,kami masih kekurangan uang, tapi entah,kami tidak khawatir dengan kekurangan uang di masa depan.
Iya,kami belum punya rumah dan belum ada bayangan dimana rumah permanen kami nanti.
Iya kami belum punya bayangan tentang bagaimana rasanya membentuk keluarga.

Tapi aku yakin,satu per satu pertanyaan diatas akan terjawab pada waktunya karena :

Saat aku ragu tentang bagaimana kami menyatu, Allah membuka rejeki kami dengan membuat aku pindah menetap di sebuah kantor yang sudah lama aku ingin bekerja didalamnya,menetap dan tidak ada kemungkinan nomaden lagi. Lalu saat aku ragu bagaimana aku bisa serumah dengan suamiku,Allah membukakan kembali pintuNya dan membuat calon suamiku kini bekerja menetap di kota yang sama denganku.

Saat aku akan menikah, orang tuaku telah siap karena adikku juga sudah hampir menyelesaikan pendidikannya. Orang tuaku sedang dalam puncak karir mereka di usia baya.

Saat aku akan menikah, teman-temanku juga sudah menikah. Sehingga aku bisa belajar dari mereka.

Saat aku akan menikah, aku merasa aku lebih dewasa dan kuat untuk berjalan jauh bersama orang asing yang akan menjadi imamku nanti.

Saat kita menuju pernikahan, Allah mengutus para malaikatNya untuk membantu kita :)

Itulah kenapa Semua Selalu Tepat Pada WaktuNya.

:)

Jalani saja. Quote dari calon suami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar