Senin, 23 Januari 2012

Dear World

My bags are packed, again, I will go in a short time later. Dont you ever realize, every time I hold my flight tix, I hold my tears down. Cause I will come back home in an uncertainly date. I miss my home. Aku sedih saat melihat ibu dan bapak menahan air mata mereka di stasiun Jatinegara sembari memelukku. Mereka berkata pelan, mereka akan pergi lagi melepasku sendiri lagi di kota yang mereka tak akan bisa menemaniku. Saat mereka bertanya apakah aku ketakutan karena sendiri dan aku jawab bahwa aku baik saja sambil aku memalingkan muka karena, jika aku menjawabnya sambil menatap mata mereka, aku tahu aku akan menangis dan memohon mereka untuk tidak pergi. Saat mereka bertanya bagaimana aku saat aku sakit dan sendirian, aku menjawab dengan tawa bahwa aku baik saja, dan aku kembali berbohong. Saat mereka berkata siang malam disana adalah doa pada Dia yang mampu menjagaku dimanapun aku. Dan saat mereka memelukku dan berkata bahwa mereka tidak bisa menjagaku selamanya, aku ingin sekali menangis dan mengemis untuk dibawa pulang kerumah mereka. Tapi tidak bisa.

Dan malam ini aku mengemasi kembali koperku. Bersemangat seakan ini adalah perjalanan pertama dan terakhirku, dan setelah ini tidak ada lagi. Dan setelah ini aku akan bertemu orang orang yang kusayang. Dan setelah ini aku bisa memeluk mereka lagi.

Aku selalu membutuhkan waktu dua hari untuk mengepak koperku. Bukan karena aku kesulitan menyusun barang. Jika aku mau, aku bisa mengepak barangku dalam waktu satu jam. Tapi tidakkah ada yang sadar, bahwa aku membutuhkan waktu dan sedang mengepak hatiku sendiri. Seperti malam ini. Aku menyiapkan hatiku lagi untuk pergi, setelah satu minggu yang lalu aku membongkar koperku.

Air mataku tumpah mengingat banyak hal. Dunia ini adalah masa yang beku yang pernah kujalani. Banyak hal adalah tentang uang, dan seorang anak yang tetaplah anak bagi kedua orang tuanya telah dibatasi kedekatan mereka dengan sosok materi.

Aku tidak banyak mengerti apa yang sebenarnya sedang diperebutkan oleh semua orang disekitarku. Bagaimana jika satu-satunya hal yang dibutuhkan setiap manusia adalah keluarga mereka? Koloni mereka? Rumah mereka? Apakah suatu hari orang akan sadar bahwa ia tidak akan dapat memakan uang? Memeluk uang sembari tidur? Dan menyusut air mata yang merangsek tumpah dengan uang kertas dan bukannya bahu orang yang mereka sayangi?

Dan yang tak lebih kumengerti adalah, aku ada dalam pusaran itu. Masaku sedang bergerak dengan laju yang tidak dapat dikontrol oleh siapapun. Dan pusaran tadi ikut memutar kapalku hingga aku sendiri merasa mual dan salah.

Apakah aku harus terus menekan perasaanku sendiri dan berlaku seolah masa ini adalah masa yang memang sudah sewajarnya terjadi?

Ah seharusnya tidak. Seharusnya masa yang dikendalikan oleh manusia. Bukan manusia yang dikendalikan jaman.

Pusing mengingatnya. Lebih pusing lagi kalau harus menerawang dan menyadari bahwa ini adalah kesalahan.

Aku kembali mengepak koperku. Dan mengemasi hatiku yang bercerai. Membungkus banyak doa bagi mereka yang tak ada dalam jangkauanku.


Seandainya orang sadar, jaman ini tidak perlu dipertahankan.

What did I miss mom?
Your sickness? Your pain? Your tears?
I am so sorry mom, I've never been there
For the f*cking business with the sh*t people
I am so sorry Dad
For not being there when you were so missing me
For being here with the sick team
I am sorry grandma for too seldom to see you,
For too seldom to hug you
like you did to me when I was young
For too busy with the insane city
I am sorry bro for not congrate you
For being sh*t with this mortal combat
And not being there for your graduation

I am sorry God for this. I know I mess up everything.
For not to be with You when I really went away from Your lines.
I am sorry God for mess your gift.

I am sorry God,
please taking care of them who I loved
I am so sorry God...




Dear God, the only thing I ask of you
Is to hold them when I'm not around, when I'm much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left them when I found them and now I wish I'd stayed
Cause I'm lonely and I'm tired, I'm missing you again oh no
Once again

There's nothing here for me on this barren road
There's no one here while the city sleeps
And all the shops are closed
Can't help but think of the times I've had with you
Pictures and some memories will have to help me through
Dear God.....................
Dear World..................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar