Kamis, 19 Januari 2012

Janggal

Janggal. Didalam angkasa yang mempertanyakan bintang. Kemudian bulan redup, padam, kemudian menghilang. Padahal aku sedang ingin bertanya. Pada ruang yang kelam dan terlihat kosong dalam hitam diatas sana. Aku ingin bertanya dimana aku sedang berdiri. Dan apakah detik berikutnya, aku masih ada di koordinat yang sama.
Janggal. Aku tidak bisa meraba apa yang kulihat nyata. Warna warni yang terlihat meriah, lalu menjadi kelabu saat aku sentuh. Dan tanganku begitu saja menerobos mereka.
Janggal. Apakah aku sedang tiada disini? Di koordinat yang aku petakan sejauh ini.
Kenyataannya adalah aku tidak melihat apapun. Tidak menyentuh siapapun. Tidak berbekal satupun. Dan tidak memiliki yang terasa dalam hati.
Desiran air terasa disudut mata. Mengaburkan kelabu yang berubah menjadi cahaya.
Aku menjadi senyawa, bersatu dalam satuan oksigen.
Menjadi bayangan jernih, lalu menghilang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar