Selasa, 25 Desember 2012

Titip Rindu Buat Bapak

Siang tadi aku menelepon bapakku nun disana. Dan waktu denger suaranya, tangisku pecah. Dia tertusuk, kudengar dari suaranya, saat mendengarkan aku terbata bercerita. Ia menyuruhku pulang segera, kerumah. Aku rindu bapakku. Aku hanya ingin membahagiakannya sebelum ia pergi ke Mekkah. Untuk menunaikan amanahnya, untuk menikahkanku sehingga tugasnya usai sudah. Dan aku merasakan kegagalan meski aku tidak tahu bagaimana aku bisa menggagalkan cita-citaku sendiri.

Aku ingin bertemu bapak. Bercerita bahwa aku ingin berada di pangkuannya seperti dulu. Bercerita bahwa aku tak ingin pernah membesar dan menjauh darinya. Hari ini ibuku sudah meneleponku lebih dari lima kali. Ia menanyakan kabarku, menyuruhku makan, memintaku berjalan bersama teman-teman baruku disini. Aku tahu bapakku ada dibelakang ibuku, mendengarkan teleponku. Mendengarkan suaraku untuk memastikan aku baik.

Tidak bapak. Aku tidak baik saja. Aku gagal bapak. Bapak aku ingin pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar