Jumat, 02 Maret 2012

Hedonic Threadmill

Hari ini menghabiskan sisa hari bebas minggu ini di Surabaya, lokasi tepatnya di Hotel Singgasana kamar 115. Well, overall hotel ini amat memuaskan. Ruang kamarnya luas dan melegakan. Lalu ada taman disepanjang selasar kamar. Tidak bertingkat dan udara sejuk. Makanannya juga enak. Eh jadi serasa iklan yah hehehe.
Hanya tinjauan jujur sih sebenarnya. Mengingat kebutuhan duniawi makin menguras energi, ada baiknya kembali mendekat pada alam kan? ^_^.
Mau cerita soal jogging hedonic belakangan ini. Ada sepasang sepatu wedges yang amat sangat ingin dibeli. Ia berlapis kulit dan bersol karet, lalu ada unsur kayu ringannya, entah bahan apa. Lalu yang membuatnya amat nyaman karena ia empuk dan sooooft sekali. Pada detik pertama aku melihatnya, aku langsung jatuh cinta. Saat itu ia terpajang di galeri Everbest Plaza Semanggi Jakarta. Kucoba dan ternyata , entah-bagaimana-, ia fit dengan kakiku. Ukuran 38 dan well, it's just that into me. Harga tertera Rp.900.900,- See? Nyaris Satu Juta.
Mungkin untuk umat Jakarta yang mayoritas berpenampilan luar biasa, harga itu bisa langsung masuk akal. Buatku tidak. Bayangkan, harga itu nyaris mendekati cicilan rumahku. Dan harga itu lebih besar daripada harga sewa kamar kosku. Jadi siapa sih disini yang miskin dan kaya? terlihat jelas hanya dari harga sepatu.
Hari berlalu dan aku melupakan sepatu impian. Beberapa minggu kemudian, aku bertandang ke Surabaya dan tak sengaja menemukan galeri Everbest di Mall TP3. Oh well, kakiku melangkah masuk dan mendekati sang kembaran wedges Jakarta. Dia seharga Rp.1.000.900,- WTH. Aku nyaris berteriak karena harganya amat cantik. Bukan berarti aku membeli. Aku hanya girang entah mengapa. Seperti aku bertemu seseorang yang amat kurindukan dan aku memeluknya. Aku tidak membelinya, aku hanya memeluknya beberapa saat, kemudian mencoba berjalan dengannya dan aku lega.
Keluar dari galeri itu, aku sengaja berjalan mencari setiap galeri sepatu untuk mencari wedges sepadan. Aku menemukan banyak wedges. Kucoba satu persatu. Bahkan untuk wedges berlabel leather shoes. Ada sepasang wedges karet yang seharga 200 ribu, dari Sketchers. Nyaman dan nyaris kubeli kalau tidak mengingat bahwa aku tidak memerlukannya. Dan setelah mencoba sana sini serta melakukan perbandingan kualitas dan kalkulatif, aku menyimpulkan, harga yang ditawarkan Everbest untuk wedges leathernya memang amat masuk akal. Aku pun pulang dan bisa menerima kenyataan bahwa harga sepadan dengan kenyamanan yang mampu ditawarkan. Seperti hotel Singgasana yang mahal sebanding dengan kenyamanan yang mereka berikan.
Begitulah Hedonic Threadmill. Seperti tanpa henti mengenai materi. Dan threadmill yang cukup masuk akal mengingat manusia menghasilkan uang memang demi kenyamanan yang mereka inginkan di dunia.

Juga tentang wedges Everbest. Ia berharga karena ia nyaman. Suatu hari aku akan melakukan threadmill demi wedges yang amat nyaman ini. :) Insya Allah

PS : Baru sekarang aku jatuh cinta pada sebuah benda. Oh Allah, wanita bermode asal-asalan ini untuk pertama kalinya selama 26 tahun hidupnya, menyatakan cinta pada sepatu. Maafkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar