Senin, 29 Juli 2013

Ajaib

:)
It is unusual post.
I started my writing with smile.

Hari ini ada berita. Buat sebagian besar orang,disebut musibah. Buat sebagian lagi,ujian. Sebagian lagi,cobaan. Buat saya,keajaiban.

Orang tua saya baru saja melepaskan uang senilai 150 juta untuk orang yang mengaku berasal dari Brunei dan sedang menggalang amal.
Bapak saya dihipnotis. Oleh orang berjenggot,bertampang arab,mengaku muslim dan menyedot uang tabungan bapak,di bulan dimana kata Tuhan, setan diikat erat di neraka.
Kemudian saya sebut keajaiban.
Karena banyaknya rasa yang didapat.

Siang tadi,ibu menelepon dari nomer rumah. Jam yang tidak semestinya.
Saya tahu telah terjadi sesuatu.
Ibu menangis. Saya menebak saya kehilangan siapa. Ibu berkali menyebut nama bapak,dan seketika saya bilang pada Tuhan "saya ga siap jadi anak yatim".
Ibu bilang "bapakmu habis ketipu"
Hati saya bergumam Alhamdulillah. Karena saya cuma kehilangan uang. Bukan keluarga saya.

Lalu ibu menangis. Bercerita bahwa seluruh tabungannya habis dikuras oknum hipnoter tadi. Termasuk ia bilang,uang pernikahan saya.

Saya tenang,saya merasa uang itu milik Tuhan. Kesanalah mereka akan kembali. Saya ikhlas seperti orang selesai pup.
Tapi yang membuat saya menangis adalah mengingat orang tua saya dan kerja keras mereka. Bagaimana uang itu akan dipakai untuk bekal haji, kuliah adik dan pernikahan saya.
Tapi saya berpikir lagi. Uang bukan milik mereka. Once Tuhan mengutus seseorang mengambil uang kami, Tuhan telah mengaturnya. Again,sesuai ayatNya bahwa tidak ada yang terjadi tanpa ijinNya.

Saya buru buru beli tiket pesawat. Pulang,tanpa bawa bekal mudik seperti biasa.
Saya merasa,sekali Tuhan memberi masalah, itu akan sepaket dengan jalan keluarnya.

Saya merasa sangat kuat,kokoh,tidak akan mundur dan merasa kaya.

Buat saya,ini keajaiban. Karena kejadian ini membuat saya bisa berkumpul bersama keluarga saya di 10 hari terakhir Ramadhan. Bahwa saya bisa berdiri kokoh didepan orang tua saya dan sudah waktunya bagi saya untuk berbakti. Membantu mereka, membantu adik saya,dan mengurus pernikahan saya.

Saya merasa ajaib karena disaat saya seharusnya marah,tapi saya tidak marah. Saya merasa,uang itu akan kembali pada orang tua saya. Atau mungkin sedang kembali pada mereka.
Mereka sehat, bekerja dan memiliki posisi bagus dalam karir mereka,mereka punya rumah yang kokoh,mereka punya anak yang sudah besar,mereka sudah terdaftar di jamaah haji,mereka tidak perlu mengalami hal yang buruk diusia mereka. Mereka punya iman dan Tuhan.
Kehilangan, kami tidak pernah benar-benar kehilangan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar